Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, menegaskan akan memperhatikan agenda timnas Indonesia yang berbarengan dengan digulirkannya Liga 1 2020.
Kepastian untuk melanjutkan Liga 1 dan Liga 2 membuat PSSI dan PT LIB harus bergerak cepat untuk menyusun jadwal kompetisi.
Liga 1 2020 direncanakan akan kembali bergulir pada awal Oktober mendatang.
Harapannya kompetisi bisa berakhir pada awal tahun 2021, tepatnya Januari atau Februari.
"Pasti berganti tahun, selesainya bergeser ke awal tahun depan. Pada awal Oktober mudah-mudahan bisa bergulir dan ada loncatan ke tahun 2021, antara Januari atau Februari. Sebelum Maret diharapkan sudah selesai," kata Mochamad Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2020).
Baca Juga: Hanya 1 Nama yang Bisa Bikin Jose Mourinho Jadi Kagum dengan Liverpool
Dengan rentang waktu yang sempit tersebut, PSSI dan PT LIB memiliki PR besar untuk membuat jadwal yang seefisien mungkin.
Sisa pertandingan yang masih banyak kemungkinan akan menimbulkan pemadatan jadwal kompetisi.
Belum lagi PT LIB dan PSSI juga harus mempertimbangkan adanya agenda timnas Indonesia yang juga padat di akhir tahun.
Timnas Indonesia dijadwalkan akan kembali turun pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 di bulan OKtober dan November mendatang.
Kemudian di bulan Desember, timnas Indonesia akan mengikuti kejuaraan regional Piala AFF 2020.
Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan mengaku akan mempertimbangkan betul jadwal liga yang akan bersinggungan dengan agenda timnas.
Ketua PSSI akan mendiskusikan hal tersebut bersama Direktur Teknik PSSI, Indra SJafri.
"Itu sudah dijadwalkan kemarin oleh Indra Sjafri selaku Direktur Teknik berkaitan dengan jadwal Desember. Memang dalam jadwal tahunan sudah ada rencana itu," kata Ketum PSSI.
"Ya, kami harapkan demikian, ada solusi untuk waktu yang bersinggungan itu, sedang kami diskusikan."
"Menurut Pak Indra Sjafri kemarin memang itu menjadi permasalahan, berarti nanti kami harus betul-betul mendiskusikan jadwal kompetisi yang ada," tandas Mochamad Iriawan.
Baca Juga: Valentino Rossi Sudah Kaya, Soal Keinginan Terus Membalap Tak Perlu Dihujat