Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keturunan Gipsi, Tyson Fury Akui Pernah Dapat Perlakuan Rasis

By Muhamad Husein - Senin, 29 Juni 2020 | 19:35 WIB
Deontay Wilder (kiri) dan Tyson Fury (kanan) saat keduanya bertanding merebutkan gelar juara WBC di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020). (twitter.com/frankwarren_tv)

BOLASPORT.COM - Juara kelas berat WBC asal Inggris, Tyson Fury, mengungkapkan bahwa dia telah mendapat perlakuan rasis hingga hari ini.

Meski berkewarganegaraan Inggris, Tyson Fury memiliki latar belakang sebagai pendatang di Negeri Ratu Elizabeth.

Fakta inilah yang pada akhirnya membuat Fury kerap menerima perlakuan rasis, meski hingga sekarang belum ada yang sampai membahayakan dirinya.

Hal itu berbeda dengan yang dialami mendiang George Floyd.

Warga keturunan Afro-Amerika di Negeri Paman Sam tersebut meninggal dunia setelah mengalami kekerasan fisik dari oknum polisi.

Baca Juga: Terlihat Berpesta Usai Adria Tour, Alexander Zverev Minta Maaf

Merespons kabar buruk ini, Fury pun mengaku sedih karena dia teringat dengan sejumlah pengalaman personalnya.

Petinju berjulukan The Gypsy King itu mengaku memiliki perlakuan rasis karena latar belakangnya yang merupakan keturunan Gipsi.

"Saya telah menderita pelecehan rasial sepanjang hidup saya, bahkan sekarang saya masih dipanggil 'Pikey' saat berkendara," kata Fury, dilansir BolaSport.com dari Thesun.co.uk. 

"Saya sedang lari santai ke jalan dan orang-orang berteriak ke saya melalui jendela mobilnya, 'Pikey brengsek!', dan melanjutkan perjalanannya," ucap dia menambahkan.

Baca Juga: Malaysia Panggil Pebulu Tangkis Independen untuk Latihan Gabungan

Meski merasa kesal dengan perlakuan seperti itu, Tyson Fury mengatakan bahwa dia tidak mau terlalu ambil pusing.

Sebaliknya, Fury belajar untuk memaafkan dan melupakan karena dia merasa perlakuan-perlakuan tersebut tidak memberi pengaruh apa-apa dalam kehidupannya.

"Saya tidak peduli, itu hanya sisi lain dari kehidupan. Saya mengalaminya sepanjang hidup saya, dan akan terus terjadi. Tongkat dan batu mungkin akan melukai saya, tetapi hanya panggilan tidak berarti apa-apa," tutur dia.

"Banyak yang bertanya,'Kenapa tidak membela ras Anda sendiri?'. Hanya ada satu ras, dan itu adalah manusia, dan saya akan membela kemanusiaan," kata Fury menegaskan.

twitter.com/frankwarren_tv
Petinju kelas berat, Tyson Fury, saat merayakan kemenangannya melawan Deontay Wilder dalam laga ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).

Rasisme adalah suatu kejahatan kemanusiaan yang tidak dapat ditolerir dan bisa menimpa kepada siapa saja, bukan hanya mereka yang berkulit hitam, tetapi juga mereka yang berkulit putih seperti Tyson Fury.

"Saya pria dengan kulit putih yang juga mendapatkan perlakuan rasis pada tahun 2020 karena latar belakang pendatang," ucap dia.

"Anda bisa pergi ke bar dan bisa melihat tanda 'Pendatang dan Gipsi dilarang masuk'," kata Fury lagi.

Lebih lanjut, Fury mengaku heran karena sampai saat ini masih banyak yang memberi ruang terhadap aksi rasisme kepada para pendatang di Inggris.

Baca Juga: Promotor Ingatkan Belum Ada Kesepakatan untuk Tyson Fury vs Anothy Joshua

Salah satu yang diingat Fury ialah saat dia hendak makan di sebuah restoran bersama istrinya, Paris.

Alih-alih diterima masuk dan dilayani, kehadiran mereka justru ditolak.

"Saya dan Paris Fury pergi ke suatu restoran dan mereka tidak mengizinkan Gipsi untuk masuk," kata Fury,

"Saya lalu mengatakan, 'saya adalah juara dunia kelas berat yang mewakili negara ini'," ucap dia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P