Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menuntut PSSI agar memberikan angka minimal gaji pemain, bukan hanya memakai kisaran 50 sampai 60 persen.
Sejak liga dihentikan pada Maret lalu, APPI sebagai asosiasi yang menaungi pesepakbola profesional di Tanah Air berupaya untuk terus mengawal kelanjutan kompetisi.
APPI mulai mengawal setelah sebelumnya PSSI mengeluarkan kebijakan untuk semua klub Liga 1 dan Liga 2 membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari nilai kontrak, yang menurut APPI dibuat tanpa ada diskusi.
Namun, setelah kejadian itu, APPI terus dilibatkan dalam proses kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020.
Baca Juga: Keturunan Gipsi, Tyson Fury Akui Pernah Dapat Perlakuan Rasis
Dalam konferensi pers, Minggu (28/6/2020), PSSI mengumumkan bahwa klub-klub Liga 1 dan Liga 2 diizinkan memotong gaji pemain dan pelatih dalam lanjutan kompetisi pada Oktober mendatang.
Hal tersebut tertulis dalam surat keputusan (SK) PSSI Nomor SKEP/53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi dalam keadaan luar biasa 2020.
Perubahan gaji untuk pemain klub Liga 1 dan Liga 2 adalah dengan kisaran 50 hingga 60 persen dari nilai kontrak awal atau sekurang-kurangnya di atas upah minimum regional yang berlaku di masing-masing daerah klub.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, saat itu mengatakan bahwa kesepakatan ulang terkait gaji itu akan berlaku sebelum lanjutan kompetisi dimulai hingga berakhirnya kompetisi sesuai jadwal yang nantinya akan diberlakukan.