Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, menilai bahwa keputusan melanjutkan Liga 1 2020 di tengah pandemi COVID-19 sangat berisiko.
Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, masih memiliki pandangan bahwa penghentian Liga 1 2020 adalah keputusan yang terbaik.
Abdul Hakim Bafagih sejatinya sangat menghargai keputusan PSSI yang merencanakan untuk melanjutkan liga pada Oktober mendatang.
Hanya saja, dia menilai bahwa keputusan tersebut sangat berisiko.
Kurva pasien positif virus corona di Indonesia yang terus meningkat setiap harinya menjadi pertimbangan utama dari Abdul Hakim Bafagih.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Zacharia/Bela Menang Dua Gim Langsung
“Kompetisi di tengah pandemi sangat berisiko," ujar Abdul Hakim Bafagih dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Apalagi, pandemi covid-19 di Indonesia belum tampak melandai. Jangankan melandai, titik puncaknya saja belum selesai,” katanya.
Pria yang juga menjadi anggota DPR RI tersebut lantas berharap supaya PSSI bisa benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam lanjutan Liga 1 2020.
Abdul Hakim Bafagih juga tidak akan menutup mata atas kerja keras yang sudah diupayakan PSSI agar liga musim ini bisa kembali berlanjut.
Oleh sebab itu, Abdul Hakim Bafagih sangat berharap supaya liga bisa berjalan lancar dan kembali menghibur pecinta sepak bola nasional.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Akbar/Winny Menang Telak Atas Teges/Indah
"Kami semua berharap liga berjalan dengan baik," pungkasnya.
Kekhawatiran Abdul Hakim Bafagih senada dengan sikap tegas Persebaya Surabaya yang tidak setuju jika Liga 1 2020 dilanjutkan di tengah situasi darurat.
Manajemen Persebaya sangat menghormati keputusan PSSI, tapi di sisi lain juga kecewa karena federasi tidak menjelaskan secara rinci tentang teknis pelaksanaan kompetisi.
Manajemen Bajul Ijo juga menilai bahwa yang perlu dilakukan saat ini adalah melawan dan mengakhiri pandemi terlebih dahulu.
Mengingat situasi di Surabaya khususnya masih menjadi zona merah virus corona.
Baca Juga: Tembus 700 Gol, Ini Tim yang Belum Dijebol Lionel Messi
Hal yang ironis bila Persebaya sibuk dengan kegiatan sepak bola sedangkan Surabaya masih menjadi daerah tertinggi di Indonesia dalam jumlah kasus pasien positif COVID-19.
"Persebaya Surabaya menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan Kompetisi Liga Indonesia Tahun 2020," tulis Persebaya, dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Hanya saja, di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan."
"Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," tulis Persebaya lagi.