Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, menegaskan akan mengikuti sikap manajemen yang tidak setuju pada keputusan PSSI untuk melanjutkan Liga 1 2020.
Manajemen Persebaya Surabaya mengeluarkan rilis terkait sikap mereka terhadap kelanjutan Liga 1 2020.
Seperti diketahui, PSSI pada 22 Juni 2020 telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP//53/VI/2020 tentang kelanjutan kompetisi musim ini.
Dalam suratnya, PSSI memutuskan untuk kembali menggelar semua kompetisi di Indonesia pada Oktober mendatang.
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Kiat Jitu Rehan/Lisa Kalahkan Ghifari/Angelica
Manajemen Bajul Ijo, lewat laman resmi mereka, menyatakan tidak setuju jika Liga 1 2020 kembali dilanjutkan.
"Persebaya Surabaya menghormati keputusan PSSI terkait kelanjutan Kompetisi Liga Indonesia Tahun 2020. Ini seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan PSSI No. SKEP/53/VI/2020 tanggal 22 Juni 2020," tulis Persebaya, dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Hanya saja, di tengah situasi pandemi Covid-19 sekarang ini, Persebaya mau tidak mau harus menyatakan sikap tidak setuju untuk dilanjutkan," tulis Persebaya lagi.
Baca Juga: Robert Rene Tidak Ingin Pemain dan Staf Persib Terkena Covid-19
Sikap manajemen Persebaya itu kemudian mendapat respon dari pelatih Bajul Ijo, Aji Santoso.
Mantan pelatih Persela Lamongan tersebut secara singkat menyatakan bahwa dirinya juga merupakan bagian dari tim.
Oleh sebab itu, Aji menegaskan dirinya akan mengikuti setiap keputusan yang dibuat oleh manajemen.
"Saya akan mengikuti apa yang menjadi keputusan dari manajemen karena saya bagian dari Persebaya," kata Aji Santoso dilansir Bolasport.com dari Tribun Jatim.
Baca Juga: Senada dengan Persebaya, Presiden Persik Khawatir Lanjutkan Liga di Tengah COVID-19
Persebaya sendiri punya alasan yang jelas atas ketidaksetujuan mereka terhadap pelaksanaan kembali Liga 1 2020.
Situasi darurat akibat virus corona di Indonesia yang belum mereda menjadi alasan Persebaya kukuh menginginkan agar Liga 1 2020 ditiadakan.
Terlebih, Jawa Timur saat ini menjadi daerah dengan kasus pasien positif COVID-19 tertinggi di Indonesia.
Hingga Rabu (1/7/2020), ada 12.136 kasus pasien positif virus corona di Jawa Timur.
Baca Juga: Henry Cejudo Janji Buat Juara Tinju Dunia Bertekuk Lutut Dihadapannya
Oleh sebab itu, manajemen Persebaya merasa ironi jika sibuk mengurusi sepak bola sedangkan Surabaya masih rawan virus corona.
"Terlebih situasi di Surabaya, jumlah pertambahan pasien dan kematian tertinggi di Indonesia," tulis Persebaya.
"Hal yang sama juga terjadi di kawasan Surabaya Raya (Sidoarjo dan Gresik). Dalam situasi ini, sangat berisiko ada aktivitas sepak bola di semua tingkatan," tutup Persebaya.