Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, menyindir gaya komunikasi PSSI dan Kemenpora yang seperti saling gengsi.
PSSI dan pemerintah terus meningkatkan persiapan untuk menyambut penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021.
Terbaru, PSSI sudah mengumumkan enam stadion yang akan digunakan sebagai venue pertandingan pada 27 Juni 2020.
Keenam stadion yang dimaksud adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).
Pengumuman tersebut ternyata sempat memicu perdebatan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan PSSI.
Sekretaris Menpora, Gatot S Dewa Broto, pada Selasa (30/6/2020) mengaku belum mendapat pemberitahuan apapun dari PSSI.
Di saat yang bersamaan, PSSI ternyata sudah terlebih dahulu menghebungi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan renovasi stadion.
Oleh sebab itu, Gatot menilai bahwa PSSI telah melangkahi Kemenpora.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Akbar/Winny Menang Sekaligus Kejutkan Hafiz/Gloria
“Jadi kalau misalnya PSSI ingin berhubungan dengan PUPR, mungkin tak akan direspon. Sebelum menjawab PSSI, mereka (PUPR) akan menunggu dulu apa kata Kemenpora,” kata Gatot dilansir Bolasport.com dari Warta Kota.
“Memang tidak ada aturan tertulisnya, tapi etikanya ya harus bicara baik-baik dengan pemerintah. Kami akan bangun ini, itu. Jangan kami dilompati begitu saja,” ujarnya.
Perdebatan itu kemudian mendapat sindiran dari pengamat sepak bola, Akmal Marhali.
Akmal menyebut gaya komunikasi kedua belah pihak itu sebagai gaya komunikasi pejabat yang tidak mau saling mengerti.
Baca Juga: Acara Televisi yang Mengubah Karier Juergen Klopp
Karena saling berlomba mencari gengsi, PSSI dan Kemenpora akhirnya sulit berkoordinasi dengan baik dalam program-programnya.
"Inilah gaya komunikasi pejabat-pejabat kita, mereka ingin curi start duluan kemudian mencapai simpati publik," ucap Akmal dikutip Bolasport.com dari Warta Kota.
"Pada akhirnya bukan simpati yang didapat, tapi malah dimaki karena komunikasinya nggak nyambung."
"Padahal komunikasi itu sudah mudah, harusnya miskomunikasi ini tidak menjadi jajanan pejabat publik ke media," sambungnya.
Baca Juga: Conor McGregor Ingin Hajar Bos WWE Usai Bikin Kuping John Cena Panas
Koordinator Save Our Soccer itu kemudian meminta supaya petinggi PSSI dan Kemenpora mengesampingkan persoalan gengsi.
Dengan begitu, kedua belah pihak dapat bekerja sama dengan baik dalam membangung sepak bola Indonesia.
"Jangan saling gengsi satu sama lain lah, pada akhirannya kontraproduktif. Kami berharap adanya perubahan sepak bola, yang ada gaduh-gaduh pengurus yang orangnya itu-itu juga," tandasnya.