Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menyambut baik kembalinya Liga 1 2020 asalkan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Kembalinya Liga 1 2020 di tengah pandemi COVID-19 mendapat sambutan baik dari banyak pihak, salah satunya pelatih Bali United, Stefano Cugurra.
Seperti diketahui, keputusan untuk melanjutkan liga di tengah situasi darurat tertuang dalam Surat Keputusan (SK) yang dikeluarkan oleh PSSI pada akhir Juni lalu.
Dalam rencananya, Liga 1 2020 akan kembali bergulir pada Oktober mendatang.
Baca Juga: Tanpa 'Pelatih', Getafe Pernah Hajar Real Madrid-nya Zidane
Stefano Cugurra merasa senang karena bisa kembali berkompetisi bersama Serdadu Tridatu musim ini.
Asalkan, disebutkan olehnya, pelaksanaan liga nanti tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Saya pikir bagus kompetisi bisa kembali dan semua pihak bisa kembali bekerja," ucap Stefano Cugurra dilansir Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Terpenting bagi saya semua pemain, pelatih dan manajemen harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujar pelatih yang akrab disapa Teco itu.
Baca Juga: Rekap PBSI Home Tornament - Praveen/Melati Menang, Hafiz/Gloria Tumbang
Teco sendiri menjelaskan bahwa dirinya akan segera berkomunikasi dengan manajemen sebelum kembali memanggil semua pemain untuk berlatih.
Pelatih asal Brasil itu ingin membahas perihal standar kesehatan yang harus diterapkan timnya sebelum menggelar latihan bersama.
"Saya akan berkomunikasi dengan manajemen agar sebelum latihan perdana tim semua pemain, pelatih dan tim ofisial mengikuti standar kesehatan sesuai anjuran Pemerintah dalam pencegahan Covid-19 ini," tambah Teco.
Di sisi lain, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga tengah menyusun protokol kesehatan yang akan diterapkan di pelaksanaan Liga 1 2020.
Baca Juga: 2 Eks Pemain Liga 1 yang Kini Main di Divisi Utama Eropa, Termasuk Rekrutan Zinedine Zidane
PSSI berniat untuk menyesuaikan sejumlah regulasi dengan tetap memperhatikan situasi darurat virus corona.
Salah satu pertimbangan yang ingin diambil adalah menggelar kompetisi tanpa penonton.
PSSI juga berencana untuk memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa guna meminimalisasi perpindahan tim.
Selain itu, PSSI juga akan menyediakan anggaran untuk melakukan rapid test atau tes PCR bagi semua pemain dan ofisial tim.