Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, merasa kekalahan dari Southampton bukan lah tanda bahwa The Cityzen harus merekrut pemain baru.
Manchester City harus menelan kekalahan ketika bertandang ke markas Southampton, Stadion St. Mary pada Senin (6/7/2020) dini hari tadi.
Goal Che Adamns pada menit ke-16 membuat pasukan Guardiola gagal meraih satu pun poin dari pertandingan tersebut.
Selain itu, kekalahan tersebut juga menjadi yang kesembilan untuk Manchester City di ajang Liga Inggris musim 2019-2020.
Baca Juga: Komentar Jose Mourinho soal Postingan Arsenal yang Mengejek Tottenham
Catatan tersebut menggiring anggapan bahwa Manchester City butuh membangun ulang kekuatannya dengan cara membeli pemain baru ketika bursa transfer berikutnya dibuka.
Akan tetapi, menurut pelatih Manchester City, Pep Guardiola, hal tersebut tidak lah benar.
Menurut Pep, kekalahan dari Southampton bukan lah tanda bahwa mereka harus segera mendatangkan pemain baru.
Baca Juga: Presiden Barcelona Protes Kegunaan VAR di Liga Spanyol
"Tidak, saya tidak berpikir seperti itu," ujar Guardiola ketika ditanya perlukah Manchester City mendatangkan pemain baru seperti dikutip BolaSport.com dari Goal Internasional.
"Saya rasa kami bermain bagus di pertandingan itu. Kami memperlihatkan karakter dan keinginan untuk mengendalikan permainan sampai akhir."
"Kami bermain melawan Southampton yang menempatkan sepuluh pemainnya di dalam kotak penalti. Namun tetap, kami melakukannya dengan baik."
Baca Juga: Trent Alexander-Arnold Senang jika Jadi Gelandang di Liverpool
"Kami akan meninjau pertaningan ini, dan dengan peluang yang kami miliki, kami dapat melakukan lebih banyak. Sulit untuk menciptakan lebih banyak peluang dengan cara kami di laga itu."
"Saya sangat bangga, dan menyukai cara kami bermain tetapi itu tidak cukup. Selain itu, tidak ada keluhan tentang para pemain."
"Kami bermain dengan sangat baik, saya menyukainya tetapi tidak cukup untuk memenangkan pertandingan," kata sosok berusia 49 tahun itu menambahkan.