Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Juventus, Maurizio Sarri, mengakui kesulitan yang dialami timnya untuk menghadapi cuaca dan kalender pertandingan padat selepas dihajar AC Milan.
Duel AC Milan vs Juventus dalam lanjutan Liga Italia di San Siro, Selasa (7/7/2020) atau Rabu dini hari WIB, berakhir dengan kemenangan tuan rumah.
Milan melakoni comeback sensasional atas Juve setelah membayar defisit 0-2 dengan gelontoran 4 gol dalam setengah jam terakhir.
Tim tamu yang merupakan pemuncak klasemen unggul lebih dulu via gol Adrien Rabiot (47') dan Cristiano Ronaldo (53').
AC Milan menggelar kebangkitan dalam laga ini yang diinisiasi gol penalti Zlatan Ibrahimovic (62').
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Ibrahimovic-Ronaldo Saling Balas Gol, AC Milan Gasak Juventus
Baca Juga: Sesumbar Ibrahimovic Usai Kalahkan Juve: AC Milan Raih Scudetto jika Saya Gabung Sejak Awal Musim!
Menyusul masuk papan skor untuk AC Milan adalah nama Franck Kessie (66'), Rafael Leao (67'), dan Ante Rebic (80').
Diakui Maurizio Sarri, bagi Juventus, kekalahan 2-4 dari AC Milan merupakan kombinasi berbagai faktor, termasuk cuaca dan intensitas laga yang padat.
Akibat pandemi, liga mesti diundur dan terpaksa dilanjutkan pada musim panas ini, di mana biasanya tim-tim sedang menjalani rehat.
Waterbreak pun diterapkan di Serie A guna mengantisipasi pemain kekurangan cairan saat bertanding di tengah suhu panas.
"Kami adalah tim kelas dunia dalam 60 menit pertama," ucap Sarri, dikutip BolaSport.com dari Tuttosport.
"Kami mengontrol penuh pertandingan, tetapi lalu mengalami black-out total 15 menit."
Baca Juga: VIDEO - Gol Perekik Pertama Cristiano Ronaldo untuk Juventus setelah 43 Kali Percobaan!
Baca Juga: VIDEO - Assist Tanpa Nengok Lionel Messi Disambar Kaki Kiri Griezmann
"Saya juga melihat banyak tim lain yang mengalami kolaps belakangan ini karena tak biasa untuk bermain dan berlatih dalam suhu udara seperti ini dengan banyak pertandingan yang jadwalnya berdekatan," ujarnya.
Dua faktor itu, cuaca dan jadwal padat, dianggap Sarri memengaruhi kondisi fisik pemainnya yang merosot.
Ia juga menepis absennya Paulo Dybala dan Matthijs de Ligt karena skors sebagai penyebab tim tidak maksimal.
"Pertahanan kami baik-baik saja sampai memasuki 62 menit (gol pertama Milan), dengan kami tak membiarkan Milan memiliki satu peluang pun sebelumnya," kata Sarri.
Baca Juga: Ayo Move-on Barcelona, Griezmann Kini Sudah Setara dengan Neymar
"Kemudian black-out menimpa semua orang. Anda bisa saja mengganti semua pemain saat itu, tetapi tidak akan membuat perbedaan," tutur pelatih berkacamata itu.
Akibat kekalahan ini, Juventus gagal mengeksploitasi peluang unggul 10 poin atas runner-up, Lazio.
Beberapa jam sebelumnya, Lazio juga takluk 1-2 dan jadi korban comeback Lecce.
Walhasil, margin kedua tim di klasemen Liga Italia tetap 7 poin dengan 7 pertandingan sisa.