Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Timnas Malaysia menghentikan proses naturalisasi pemain asal Afrika setelah dokumen yang dibutuhkan tidak asli.
Pemain asal Afrika, Marcel Kasongo Kalonda mengaku memiliki hubungan keturunan dengan Malaysia.
Beberapa hari lalum Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pun mengumumkan bahwa dokumen yang diberikan Kalonda dalam upaya untuk menjadi pemain naturalisasi tidak asli.
Di bawa peraturan FIFA, pemain kelahiran asing dapat mewakili tim nasional negara yang diadopsi jika ia memiliki orang tua atau kaken nenek dari negara tersebut.
Kalonda mengklaim bahwa ayah dan kakenya berasal dari Sabah.
Baca Juga: Kompetisi Dilanjutkan, 11 Pemain Klub Iran Positif Covid-19
Saat ini ia bermain untuk Zesco United di Zambia dan bermain sebagai bek.
BolaSport.com melansir dari New Straits Times, Sekretaris Jenderal FAM, Stuart Ramalingam mengatakan setelah semua desas-desus tentang niat Kalonda untuk bermain untuk Malaysia di media sosial, badan nasional menghubungi Kalonda.
Ia mengatakan FAM meminta darinya dokumen yang dapat mengkonfirmasi klaimnnya tentang ikatan leluhur ke Malaysia.
Dengan dokumen yang diberikan oleh Kalonda, FAM kemudian FA Kongo, konsulat Kongo di Malaysia dan juga Departemen Registrasi Nasional (NRD).
Stuart mengatakan NRD menjawan FAM pada hari Senin yang menyatakan bahwa salah satu dokumen yang diberikan oleh Kalonda tidak asli.
Baca Juga: Antusias Sambut Liga 1, Renan Silva Sebut Indonesia Bisa Seperti Brasil
Ia mengatakan FAM kemudian menghubungi Kalonda dan memberi tahu dia tentang temuan NRD sebelum menghentikan untuk naturalisasi Kalonda.
Stuart mengatakan FAM sangat ketat dan waspada dalam memeriksa status kelayakan pemain kelahiran asing yang ingin bermain untuk Malaysia.
Bahkan sebelum penilaian lebih lanjut atas keterampilan mereka oleh para ahli teknis FAM.
Stuart pun mengatakan kepada warganet dan penggemar tidak boleh terlalu bersemangat ketika mereka mendengar pemain luar negeri mengaku memiliki ikatan leluhur dengan Malaysia.
Ia juga memperingatkan individu untuk tidak memberika dokumen palsu yang berkaitan dengan kewarganegaraan Malaysia dalam upaya bergabung dengan tim nasional.