Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Satu slot pemain asing Tira Persikabo menjadi kosong setelah Petteri Pennanen memilih pamit.
Pernyataan pamit Petteri Pennanen disampaikan melalui akun Instagram pribadi miliknya, Selasa (7/7/2020).
Padahal Petteri Pennanen tergolong pemain yang baru didatangkan Tira Persikabo pada Januari 2020.
Setelah Petteri Pennanen memilih pamit, Tira Persikabo hanya diperkuat tiga pemain asing.
Ketiganya adalah Ciro Alves, Alex dos Santos Goncalves, dan Artyom Filiposyan.
Baca Juga: Persiapan Stadion Gelora Bung Tomo Jadi Venue Piala Dunia U-20 Tak Terkendala Covid-19
Untuk Ciro Alves serta Alex dos Santos Goncalves sudah kembali ke Indonesia dan sudah mengikuti latihan perdana Tira Persikabo pada 6 Juli 2020.
Sementara untuk, Artyom Filiposyan belum juga kembali ke Indonesia.
Keputusan Petteri Pennanen memang cukup mengejutkan lantaran Liga 1 akan kembali dilanjutkan pada Oktober.
Di Tira Persikabo, Petteri Pennanen selalu menjadi pilihan utama di dalam skuat.
Pennanen mampu tampil dalam tiga pertandingan bersama Tira Persikabo di Liga 1 2020 dengan mencatatkan waktu bermain selama 270 menit.
Baca Juga: Perusahaan Indonesia Akusisi Klub Spanyol
Lantas apakah Tira Persikabo akan mendatangkan pemain anyar atau tidak setelah Petteri Pennanen memilih pergi?
Memang kepastian terkait jendela transfer akan kembali dibuka atau tidak belum ada pernyataan resmi dari PSSI maupun PT LIB.
Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra mengatakan, jika tidak bisa merekrut pemain asing untuk menggantikan Petteri Pennanen, timnya akan memanfaatkan pemain lokal yang berada di dalam tim.
Baca Juga: Quique Setien Yakin Barcelona Juara Liga Spanyol karena Hitungan Matematika
Menurut Rhendie, pemain lokal Tira Persikabo juga memiliki kualitas.
"Insya Allah pemain lokal kami kualitasnya tidak kalah," ujar Rhendie Arindra kepada BolaSport.
Untuk pemain berposisi sebagai gelandang Tira Persikabo masih memiliki beberapa nama pemain lokal.
Seperti, Manahati Lestusen, Roni Sugeng, Arthur Bonai, dan Guntur Triaji.