Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Nama M Rahmat memang sangat familiar di telinga para supporter PSM Makassar, yaitu The Macz Man.
M Rahmat yang mengawali karier di PSM Makasar memang menjadi idola para The Macz man saat itu.
Tercatat M Rahmat berbaju PSM Makassar selam 10 tahun lamanya.
Hanya pada awal musim 2020, dirinya harus keluar dari PSM Makassar seusai tidak mendapatkan tempat lagi di tim berjuluk Juku Eja itu.
Baca Juga: 4 Pemain Timnas Indonesia Dapat Beasiswa ke Klub Spanyol
Bahkan pada saat dirinya harus keluar, M Rahmat harus melakukan pembicaraan yang matang bersama keluarganya karena keputusan tersebut merupakan keputusan yang sangatlah sulit baginya.
Itu karena pemain kelahiran Baba, Takalar tersebut sangatlah mencintai PSM Makassar.
"Saya betul-betul mencintai PSM, cuma saya tak bisa egois," ujar M Rahmat.
"Kalau dibilang perasan pasti berat, saya dari awal karier di PSM sepuluh tahun, tiba-tiba harus pindah. Memutuskan itu berat sekali. Saya tak langsung ambil keputusan, saya sharing dengan keluarga, dan saya diri sendiri," ucapnya seperti dikutip Bolasport.com dari Tribun Timur, Kamis (9/7/2020).
Baca Juga: PUPR Belum Bisa Bergerak soal Renovasi Stadion Piala Dunia U-20 2021
Tentunya tidak mudah untuk bisa keluar dari tempat yang sangat dicintainya.
M Rahmat pun mengakui harus berpikir secara matang sebelum memutuskan yang terbaik untuk dirinya.
"Saya pikir matang-matang apakah keputusan ini terbaik untuk saya. Banyak faktor yang saya pertimbangkan sebelum memutuskan pindah," akunya.
Awal keputusannya untuk hengkang tersebut diambil seusai pemain yanng saat ini bermain untuk Bali United itu membaca komentar para suporter PSM di media sosial.
Baca Juga: Kapten Borneo FC Diego Michiels Tancap Gas Tambah Porsi Latihan
Menurutnya, dalam komentar tersebut banyak yang ingin melihat suasana baru di kubu PSM Makassar.
Dirinya pun sangat mengerti apa yang harus ia berikan untuk tim tercintanya tersebut agar para supporter tetap terhibur.
"Saya tahu 10 tahun bukan waktu singkat, mengapa saya memilih pergi, karena saya melihat dan ada berita di sosmed, saya lihat komentar suporter sebagian besar kayaknya ingin melihat sesuatu yang baru," kata M Rahmat.
"Kalau 10 tahun cuma saya saja, tak ada hiburan baru untuk mereka. Sementara sepak bola adalah hiburan, kita selain cari nafkah juga memberi hiburan," ungkapnya.
Baca Juga: Gelandang Persib Sebut Ketiadaan Suporter Justru Jadi Pendongkrak Semangat
Atas dasar itu pula akhirnya M Rahmat memutuskan untuk hengkang dari klub yang sudah membesarkan namanya itu.
Ia juga berharap penggantinya di PSM Makassar dapat menghibur para supporter yang saat ini sedang butuh hiburan.
Kepindahannya pun tidak membuat kecintaan M Rahmat kepada PSM Makassar luntur begitu saja.
Baca Juga: Sebagai Panglima Tim, Pelatih Persik Tetap Ingin Berperang atau Mati
Diakuinya dirinya tetap menjadi supporter PSM Makassar, jika ada waktu ia pun tidak lupa untuk menonton pertandingan mantan timnya itu.
"Ketika apa yang kita miliki tak bisa lagi menghibur, saya ambil diri membawa ke tempat lain, siapa tahu bisa menghibur di tempat lain, dan semoga pengganti saya bisa memberi hiburan baru ke suporter supaya minat datang nonton lebih besar," kata M Rahmat.
"Sekarang posisinya kecintaan tak akan berubah, meski sudah membela tim lain. Saya menjadi seorang suporter PSM, walau di tim lain, saya masih kepoi, kalau sempat saya nonton PSM," pungkasnya.
Baca Juga: Tak Egois, Kapten PSS Sleman Lapang Dada Gajinya Dipangkas 50 Persen