Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua pemain tunggal putra mengalami keram ketika tampil di PBSI Home Tournament. PBSI siap melakukan evaluasi.
Persaingan di PBSI Home Tournament pada sektor tunggal putra diwarnai dengan mundurnya empat pemain. Tiga di antaranya mundur ketika turnamen berlangsung.
Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu batal tampil di PBSI Home Tournament akibat mengalami luka di bagian kaki.
Firman Abdul Kholik mundur di tengah turnamen akibat sakit, adapun Muhammad Asqar Harianto dan Jonatan Christie tidak melanjutkan penampilan mereka karena keram.
Baca Juga: Penentu Emas Indonesia di SEA Games 2019 Ade Yusuf Santoso Mundur dari Pelatnas PBSI
Khusus Jonatan, dirinya sudah mengalami masalah di bagian paha ketika menghadapi Karono pada perempat final PBSI Home Tournament, Kamis (9/7/2020) sore.
Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, Jonatan menilai bahwa keram dialaminya karena faktor kelelahan.
"Tadi saya sedikit mau kram saja, tetapi kondisi saya oke kok. Hanya saja memang para pemain tidak pernah bermain sehari dua kali," kata Jonatan.
"Hari ini saya bermain 70 menit saat pagi dan 80 menit saat sore, format turnamen ini bagus untuk latihan, tetapi tidak untuk pertandingan," ujar dia.
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Kram, Jonatan Christie Mundur dari Semifinal
Format kompetisi PBSI Home Tournament memang lebih menuntut bagi para pemain karena mereka harus bertanding dua kali dalam sehari.
Jonatan bisa melanjutkan pertandingan dan merebut tiket ke babak semifinal. Namun, ketika tinggal selangkah lagi untuk mencapai partai puncak, dia tidak bisa bertanding.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, mengungkapkan bahwa Jonatan mengalami keram di seluruh badannya.
"Jonatan mengalami kram sampai satu badan setelah pertandingan kemarin. Waktu bangun pagi ini kondisinya masih belum memungkinkan untuk bertanding," kata Susy.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Sempat Mimisan, Anthony Amankan Tiket Final
Susy akan menjadikan masalah ini sebagai bahan evaluasi. Lebih-lebih untuk mempersiapkan kondisi pemain agar prima saat turnamen kembali bergulir
"Kemarin kan latihannya masih belum full. Ada gambaran juga kalau sudah ada turnamen resmi berarti persiapannya harus lebih baik lagi," ujar Suzy lagi.
"Memang semua pasti menginginkan Jonatan vs Ginting di final, tapi di luar dugaan para pemain pelapis memberikan perlawanan."
"Di satu sisi ini bagus juga karena pemain pelapis mau membuktikan mereka bisa memberikan perlawanan. Tapi di sisi lain, para senior harus bekerja keras di turnamen ini."
Turnamen bulu tangkis dihentikan sejak Maret. All England Open 2020 pada 11-15 Maret menjadi turnamen internasional terakhir dalam rangkaian tur dunia BWF.
Menurut kalender kejuaraan di situs resmi BWF, turnamen terdekat adalah Taipei Open Super 300 yang akan berlangsung pada 1-6 September 2020.
Baca Juga: Rekap Semifinal PBSI Home Tournament - Jonatan Mundur, Anthony ke Final