Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kritik PSSI dan PT LIB, Persebaya Surabaya Tak Gelar Aktivitas Apapun

By Hugo Hardianto Wijaya - Selasa, 14 Juli 2020 | 11:00 WIB
Logo Persebaya. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Sekretaris Persebaya Surabaya, Ram Surahman, menilai PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) belum bisa menjawab keresahan timnya.

Pada 28 Juni 2020, PSSI remsi memutuskan untuk melanjutkan Liga 1 2020 dengan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/053/VI/2020,

SK itu kemudian ditanggapi oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang mengeluarkan surat bernomor 244/LIB-COR/VII/2020.

Dalam suratnya, PT LIB memutuskan untuk memulai kembali liga pada 1 Oktober mendatang dam dipusatkan seluruhnya di Pulau Jawa.

Baca Juga: Eks Pemain Persib Makan Konate Ungkap Rahasia Sukses di Liga Indonesia

Persebaya Surabaya, sebagai salah satu klub yang menolak melanjutkan kompetisi, belum memberikan tanggapan apapun terkait dua surat tersebut.

Pihak manajemen Bajul Ijo memilih diam meski PSSI dan PT LIB telah mengeluarkan surat resmi tentang kelanjutan kompetisi.

Sekretaris Persebaya, Ram Surahman, lantas menjelaskan alasan di balik sikap diam yang dipilih klubnya.

Menurut Ram, pihak manajemen memilih diam karena PSSI dan PT LIB sama sekali belum menjawab kerasahan yang dirasakan Persebaya selama ini.

Baca Juga: Ketika Mike Tyson Ditodong Pistol agar Mau Berfoto dengan Penggemar

"Surat itu belum menjawab pertanyaan besar dari Persebaya itu sendiri," ujar Ram dilansir Bolasport.com dari Kompas.

"Kan yang kami harapkan kami ingin mendapatkan gambaran secara detail teknisnya seperti apa," kata Ram, Senin (13/7/2020).

Ram menyebutkan bahwa dua surat terakhir dari PSSI dan PT LIB justru menimbulkan pertanyaan baru karena hanya menjelaskan keputusan umum.

Padahal, manajemen Bajul Ijo menginginkan supaya PSSI dan PT LIB bisa menjelaskan panduan teknis yang jelas dan mendetail tentang pelaksanaan Liga 1 2020.

Baca Juga: Ada Wasit Dianiaya, Mantan Wasit Terbaik Indonesia Buka Suara

TRIBUNMADURA.COM/KHOIRUL AMIN
Sekretaris Tim Persebaya Surabaya, Ram Surahman.

Panduan teknis itu sendiri berguna untuk memastikan keamanan dan keselamatan pemain saat kembali mengarungi kompetisi di tengah pandemi Covid-19.

"Ini penting kan karena situasi kita ini tidak normal, jadi hal itu penting untuk pertimbangan Persebaya," tambah Ram.

Karena merasa keresahannya belum terjawab, Persebaya Surabaya pun memilih tidak melakukan aktivitas apapun hingga saat ini.

Baca Juga: Sprint Juara LaLiga Pasca-pandemi: Real Madrid 27 Poin, Barcelona 21

Hal itu tentu berbanding terbalik dengan tim-tim lain yang sudah mulai menentukan waktu latihan dan persiapan pemain.

"Tim belum ada aktivitas apa pun karena kami meminta kejelasan tersebut sebelum melangkah," kata Ram.

"Bukannya cerewet atau apa karena masih remang-remang, kami meminta detail kejelasan dari awal, baru kami akan menentukan langkah," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Manchester United tak jarang berani mengeluarkan dana yang begitu besar untuk membeli satu pemain dengan nama mentereng. Salah satu contohnya adalah pembelian Bruno Fernandes yang menelan biaya cukup tinggi, yakni 60 juta euro. Selain Fernandes, masih banyak lagi pembelian pemain dengan harga tinggi yang dilakukan oleh Manchester United. Akan tetapi, tidak semua transfer yang dibuat Setan Merah membuahkan hasil yang positif. Dan daftar sepuluh pemain diatas merupakan pembelian yang gagal menghidupkan ekspektasi Manchester United meski didatangkan dengan harga yang tidak murah. #manutd #ligainggris #premierleague #bolasport #bolastylo #sportfeat #bolanas #superballid #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P