Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Komisi Displin PSSI, Erwin Tobing, berharap supaya pemain timnas Indonesia bisa bermain bersih tanpa pelanggaran ketika mentas di kejuaraan tingkat internasional.
Sepak bola Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang cukup banyak dalam hal kedisiplinan.
Seperti diketahui, dalam setiap pertandingan ada saja pelanggaran yang dilakukan oleh para stake holders sepak bola nasional, mulai dari pemain hingga suporter.
Tak jarang, Komite Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sanksi setiap pekan bagi tim-tim yang melanggar Kode Disiplin PSSI.
Baca Juga: Hasil PBSI Home Tournament - Nita/Putri Petik Kemenangan Pertama
Jenis pelanggaran yang terjadi bisa berbagai macam, mulai dari tingkah suporter yang kelewatan hingga pemain yang tersulut emosi.
“Mereka (suporter) kadang tak jarang suka terbawa hal itu (euforia) dengan membawa flare (suar) serta menyalakannya di dalam stadion,” jelas Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, dilansir Bolasport.com dari laman resmi PSSI.
“Untuk pemain, masih suka mengancam bahkan memukul wasit dalam pertandingan. Ada mekanismenya kalau mau protes dengan keputusan wasit, dengan melayangkan surat ke kami,” katanya.
Baca Juga: Bantai Brescia 6-2, Atalanta Kini Terbaik Setelah AC Milan dan Torino
Melihat kenyataan tersebut, Erwin sangat berharap supaya semua stake holders sepak bola di Indonesia bisa menaati peraturan.
Dengan begitu, maka pertandingan sepak bola bisa berjalan dengan indah dan menghibur saat ditonton.
Hal itulah yang menjadi target utama dari Komdis PSSI saat ini.
“Pertama target secara umum. Yaitu, memastikan seluruh stake holders sepak bola Indonesia taat dan patuh pada seluruh regulasi sepak bola, sehingga suatu pertandingan dapat diselenggarakan dengan disiplin, fair play dan berbasiskan industri,” tutur Erwin.
Baca Juga: PBSI Home Tournament - Greysia Polii Latih Rasa Tidak Mau Kalah
Di sisi lain, Komdis PSSI punya target khusus yakni menurunkan jumlah pelanggaran disiplin.
Harapannya, penurunan tersebut akan menjadi wajah baru sepak bola Indonesia di mata internasional.
Erwin juga berharap supaya para pemain timnas Indonesia membawa wajah baru tersebut ketika berlaga di kancah dunia.
Dengan begitu, citra sepak bola nasional yang semula dikenal keras perlahan bisa berubah sebagai sepak bola yang disiplin.
Baca Juga: Pep Guardiola: Kalau Berani Ngomong di Depan, Jangan di Belakang
"Kedua, adalah target khusus. Yaitu, jumlah pelanggaran disiplin menurun sehingga diharapkan semua stake holders sepak bola Indonesia paham, mengerti dan patuh serta taat pada regulasi sepak bola yang ada."
"Pemain timnas juga dapat tampil maksimal di pentas dunia tanpa kartu kuning apalagi kartu merah, hanya karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan serta ketidakpedulian atas pelanggaran yang dilakukannya di level nasional,” tutupnya.