Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juventus mengalami hasil jelek lagi di Liga Italia dan performa Si Nyonya Tua jelas memperlihatkan ada krisis mini dalam permainan mereka.
Pada pekan ke-33 Liga Italia, Rabu (15/7/2020) di Mapei Stadium, Juventus ditahan tuan rumah Sassuolo dengan skor 3-3.
Hasil ini membuat Juventus tidak pernah menang dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Italia.
Setelah takluk 2-4 dari AC Milan (7/7/200), Juventus hampir kalah sebelum menahan Atalanta 2-2 (11/7/2020) dan sekarang Sassuolo 3-3.
Saat melawan AC Milan dan Sassuolo, Juventus membuang keunggulan 2-0.
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Hujan Gol dan Kena Comeback Warnai Hasil Imbang Juventus
Menghadapi Atalanta dan Sassuolo, Juventus hampir kalah.
Beruntung bagi Si Nyonya Tua, Cristiano Ronaldo bisa mencetak dua penalti waktu melawan Atalanta dan kiper Wojciech Szczesny tampil heroik ketika bertemu Sassuolo.
"Kami menghadapi tim-tim yang dalam performa bagus akhir-akhir ini," kilah Maurizio Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Football Italia.
Argumen itu tidak bisa menutupi bahwa Juventus jelas sedang memiliki masalah, terutama soal cara mereka bertahan.
Lawan seperti dibiarkan bebas mengobrak-abrik sepertiga terakhir area permainan Juventus.
Ketika lawan bisa mengalirkan bola dengan cepat dan akurat, Juventus kelabakan.
Lawan pun bisa banyak mendapatkan ruang tembak.
Saat melawan AC Milan, Juventus menderita 13 tembakan, sama seperti ketika menghadapi Atalanta.
Waktu bertemu Sassuolo, Juventus malah digedor 22 tembakan.
Baca Juga: Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Italia - Juventus Kehilangan Poin Lagi
Wojciech Szczesny sampai membuat 7 penyelamatan dalam pertandingan kontra Sassuolo.
Opta mencatat terakhir kali kiper Juventus bekerja lebih keras daripada Szczesny di Liga Italia adalah pada 2 Maret 2014 ketika Gianluigi Buffon membantu I Bianconeri mengalahkan AC Milan 2-0 di San Siro.
Sudah lama kiper Juventus tidak sesibuk ini.
Biasanya penjaga gawang Si Nyonya Tua terlindungi dengan sangat baik oleh barisan pertahanannya sehingga tidak perlu banyak melakukan penyelamatan.
Maurizio Sarri sebagai pelatih Juventus bukannya tidak menyadari problem tersebut.
"Semua tim bisa berbahaya jika Anda membiarkan mereka mengalirkan bola dengan bebas di sepertiga lapangan terakhir," katanya.
"Dalam beberapa momen, saya merasa tim ini punya potensi luar biasa. Pada momen lain, tim ini membuat Anda bingung karena membiarkan lawan memasuki kotak penalti dengan terlalu mudah."
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Ciro Immobile Ompong Lagi, Lazio Cuma Raih 1 Poin
"Kami perlu menemukan keseimbangan yang tepat dan hal itu tidak mudah," ujar Sarri lagi.
Beruntung bagi Juventus, ketika mereka mengalami kesulitan seperti ini, para rival terdekat juga dalam posisi menderita krisis.
Lazio tidak pernah menang dalam 4 laga terakhir di Liga Italia sementara Inter Milan baru menang lagi setelah gagal meraih poin penuh dalam dua pertandingan sebelumnya.
Peluang Juventus menjadi juara Liga Italia masih sangat besar mengingat mereka masih unggul 7 poin bersih dari tim peringkat 2.
Namun, problem ini bisa berakibat fatal jika masih terjadi saat Juventus bermain dalam Liga Champions pada Agustus mendatang.
Kalau bisa melewati Olympique Lyon di babak 16 besar, lawan-lawan mapan macam Real Madrid atau Manchester City berpotensi membuat langkah Juventus tamat.