Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Borussia Moenchengladbach akan kembali berpartisipasi di Liga Champions Eropa untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir.
Hal itu dicapai setelah Borussia Moenchengladbach berhasil menyegel posisi empat besar klasemen berkat kemenangan 2-1 atas Hertha Berlin pada hari pertandingan terakhir Bundesliga 2019-2020.
Kesuksesan ini adalah untuk ketiga kalinya bagi Borussia Moenchengladbach bermain di Liga Champions Eropa dalam sejarah mereka.
Bagaimana sepak terjang mereka musim ini sehingga dapat meraih kesuksesan
tersebut?
Seperti apa pula kiprah terakhir klub berjulukan Die Fohlen (Pasukan Kuda Muda) di kompetisi antarklub paling elite Eropa?
Baca Juga: Werder Bremen, Sesepuh Bundesliga Pencetak Rekor
Pada musim 2016-2017, Borussia Moenchengladbach mendapatkan grup yang cukup sulit di Liga Champions.
Tetapi, mereka berhasil finis di tempat ketiga di atas Celtic dan lolos ke fase gugur Liga Europa UEFA.
Klub yang saat itu masih digawangi dua bintang Dortmund, Thorgan Hazard dan Mahmoud Dahoud, serta benteng kokoh Southampton, Jannik Vestergaard, sempat tampil menjanjikan di awal musim.
Namun, setelah rentetan hasil dan performa yang buruk, mereka turun ke posisi ke-14 pada saat libur musim dingin.
Akibatnya, Andre Schubert yang saat itu menjabat sebagai pelatih mengundurkan
diri.
Dia digantikan oleh mantan manajer VfL Wolfsburg, Dieter Hecking.
Baca Juga: Sa-Bry, Penerus Duet Arjen Robben-Franck Ribery di Bundesliga Musim Depan
Setelah meleset dari posisi empat besar tepat pada hari terakhir Bundesliga musim 2018-2019, Gladbach langsung bergegas memperbaiki kesalahan sebelum musim 2019-2020 datang.
Ramy Bensebaini direkrut dari Stade Rennais, Stefan Lainer dikontrak dari Red Bull Salzburg, Breel Embolo dari Schalke, dan Marcus Thuram pindah dari Guingamp.
Keempatnya kemudian memainkan peran penting dalam membantu Gladbach menemukan jati diri mereka dan berhasil mengungguli Bayer Leverkusen pada pertandingan terakhir yang menegangkan.
Direktur Olahraga Max Eberl berhak mendapat sanjungan atas keberhasilan tersebut.
Eberl, yang juga mantan pemain Gladbach sendiri, jelas tahu cara menjual klub kepada calon rekrutan dan menganalisa atribut apa yang cocok dengan budaya Die Fohlen.
Ia mengumbar Bensebaini sebagai pemain serbaguna dengan banyak pengalaman.
Sementara Lainer adalah penggerak dinamis bermental baja.
Baca Juga: Bundesliga 2019-2020, Musim Bergelimang Rekor
Embolo di sisi lain adalah ujung tombak mematikan dan Thuram merupakan esensi dari semua hal yang cepat, kuat, dan berbahaya.
Siapa tak tergoda dengan bujuk rayu tersebut?
Apalagi, Gladbach sendiri juga bukan tim sembarangan yang tanpa visi dan misi jauh ke depan.
Setahun berlalu, sulit untuk memperdebatkan kualitas kuartet yang membuat 109 penampilan Bundesliga di antara mereka hanya di musim pertama itu.
Keempatnya turut andil sekurangnya dalam 24 dari 66 gol liga (36,4 persen dari total keseluruhan tim) dalam prosesnya.
Dari total 34 pertandingan musim ini, Gladbach berhasil menang sebanyak 20 kali, kalah 5 kali, dan seri 9 kali.
Alassane Plea bersama Marcus Thuram muncul sebagai pemain paling produktif dengan masing-masing mengemas 10 gol.
Artikel ini kami hadirkan kepada para Bolasporter melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan Bundesliga.