Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Secara natural bek tengah, satu posisi dia masuk ke lapangan. Sangat bagus dalam melakukan tugasnya, saya pikir dia bagus (bermain sebagai gelandang bertahan)," ujarnya.
Struijk mengawali karier di ADO Den Hagg U-17 pada tahun 2015.
Setahun kemudian, ia dilirik oleh akademi Ajax Amsterdam, dan bermain untuk Ajax U-19 mulai musim 2016-2017.
Pada tengah musim 2017-2018, klub asal Inggris, Leeds United meminatinya, dan tanpa pikir panjang, pemain 20 tahun tersebut menerimanya karena menilai dirinya memiliki tubuh yang pas untuk bertarung di Inggris.
Pada Mei 2020 lalu, Struijk pernah mengaku bahwa dia memilii garis keturunan Indonesia dari kakek dan nenek sang ayah.
Walau begitu, Struijk mengaku belum memiliki keinginan untuk membela Indonesia dan memilih antara timnas Belanda dan Belgia.
Baca Juga: Piala Dunia U-20 2021, Suporter Diharapkan Tunjukkan Fanatisme yang Elegan
View this post on InstagramHappy to get some minutes, 2 more to go ????????
A post shared by Pascal Struijk (@pascalstruijk) on
"Ya, dari kakek nenek saya yang meninggalkan Hindia Belanda (nama Indonesia dulu) ke Belanda," kata Struijk dikutip BolaSport.com dari SportMagazine.
"Saya punya koneksi dengan Indonesia, namun saat ini saya lebih terlibat dengan Belanda dan Belgia," ujarnya.
Pemain yang juga sempat digadang-gadang menjadi the Next Virgil van Dijk ini juga bercerita mengenai kemiripan dirinya dengan Radja Nainggolan yang juga punya garis keturunan Indonesia dan kesempatan bermain untuk timnas Belgia.
"Ya saya mengenalnya (Nainggolan). Tetapi saya tak tahu bahwa dia keturunan Indonesia."
"Di Indonesia, orang-orang Indonesia sangat tahu kalau saya punya darah Indonesia. Saya tak tahu bagaimana mereka menemukannya."
"Saya harus mengakui bahwa saya terkadang merasa sedikit orang Indonesia, tetapi kadang juga tidak. Selain keluarga di sana, saya tak berhubungan atau mengenal orang (Indonesia) lain," kata Struijk.