Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Musim 2019-2020 adalah untuk ke-30 kalinya Bayern Muenchen memenangi gelar juara Bundesliga, terbanyak di antara semua tim di Jerman.
Apa resep rahasia Bayern Muenchen menguasai dan mendominasi Bundesliga selama lebih dari tiga dekade terakhir?
Perjalanan Bayern Muenchen menuju raihan gelar juara Bundesliga kedelapan berturut-turut sejak 2012-2013 tidak mudah.
Sempat ada keraguan apakah Bayern Muenchen bisa melakukannya pada awal musim di bawah asuhan mantan pelatih Niko Kovac.
Kovac dituntun menuju pintu keluar setelah hanya mampu mengamankan lima kemenangan dari 10 pertandingan Bundesliga 2019-2020, yang di antaranya terdiri dari tiga kali hasil imbang dan dua kali kekalahan.
Baca Juga: Jadi Pewaris Nomor Punggung 10, Leroy Sane Merasa Termotivasi
Tetapi, begitu Bayern Muenchen menaruh kepercayaan penuh mereka pada pelatih
sementara, Hansi Flick, tim menjadi semakin solid.
Bayern Muenchen tumbuh dari kekuatan demi kekuatan dalam perjalanan mereka menuju takhta Bundesliga.
Seperti kebanyakan klub, pelatih kepala cenderung tidak bertahan lama.
Hansi Flick adalah pelatih kedelapan Bayern Muenchen dalam satu dekade terakhir, walau posisinya lebih menjanjikan mengingat sejarahnya bersama klub kendati singkat.
Dengan delapan kesuksesan beruntun menjadi juara, dominasi FC Bayern di Bundesliga tidak lagi terbantahkan.
Terlepas dari Bayern Muenchen, hanya Borussia Moenchengladbach yang berhasil memenangi tiga gelar liga secara berturut-turut, yang terjadi antara 1975 hingga 1977.
Rentetan raihan gelar kampiun Bundesliga tersebut mungkin akan sejajar dengan Juventus untuk catatan juara beruntun terpanjang di lima besar Liga Eropa.
Klub Liga Italia itu kemungkinan akan menutup musim ini dengan memakai mahkota Serie A kesembilan secara berturut-turut.
Baca Juga: Didasari Keputusan Pribadi, Leroy Sane Tak Menyesal Tinggalkan Man City
Bayern Muenchen juga telah mengamankan gelar sebanyak 15 kali sejak tahun 2000.
Ditambah dengan prestasi mereka yang mengalahkan Bayer Leverkusen di final Piala Jerman pada 4 Juli lalu, berarti Die Roten telah memenangi gelar domestik ganda sebanyak 12 kali sejak pergantian abad.
Tercatat tidak ada tim lain yang sedominan Bayern Muenchen sebelumnya.
Melalui etika yang jelas dan kebijakan transfer yang dieksekusi secara efektif, Bayern telah mendominasi Bundesliga sejak tahun 1970-an.
Kekuatan finansial mereka adalah buah dari kelihaian berbisnis mantan presiden Uli Hoeness.
Hoeness memimpin klub selama 40 tahun sebelum mengundurkan diri pada bulan November lalu.
Ketika cedera mengakhiri karier bermainnya, Hoeness, pemenang Piala Eropa tiga kali dan juara Piala Dunia 1974 dengan Jerman Barat, mengawali kariernya di belakang layar Bayern Muenchen sebagai manajer.
Selama 40 tahun dia bertanggung jawab terhadap prestasi dan masa depan klub.
Baca Juga: Kembalinya Pasukan Kuda Muda Bundesliga ke Pentas Elite Eropa
Bersamanya, mantan striker Bayern dan ikon klub, Karl-Heinz Rummenigge, yang dua kali bermain di putaran final Piala Dunia bersama Jerman Barat, telah menjadi CEO sejak 2002.
Calon kuat penerus Rummenigge adalah kiper legendaris mereka, Oliver Kahn, sementara direktur olahraga Hasan Salihamidzic adalah mantan pemain yang juga punya lembaran kisah panjang bersama klub.
Bayern Muenchen merekrut nama-nama top, tetapi kemudian memberikan kebebasan kepada para pemain tersebut untuk menemukan tempat mereka dalam etos “keluarga” yang menjadi filosofi Der FCB.
Bayern Muenchen biasanya merekrut pemain di masa muda mereka untuk kemudian menjadi ikon bagi klub di usia matangnya.
Tetapi, sejarah klub juga dipenuhi dengan nama-nama berbakat yang sudah lebih dulu besar sebelum bergabung.
Contohnya pemenang Piala Dunia FIFA 2014 Lukas Podolski dan Mario Goetze, yang pada akhirnya gagal mempertahankan tempat di tim utama.
Juga ada nama-nama legendaris seperti Arjen Robben atau Franck Ribery.
Artikel ini kami hadirkan kepada para Bolasporter melalui kerja sama eksklusif Kompas.com dan BolaSport.com dengan Bundesliga.