Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Adam Lallana mengungkapkan dua alasan mengapa Jordan Henderson pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
Liverpool baru saja meraih kesuksesan yang luar biasa hanya dalam waktu dua tahun.
Liverpool berhasil melengkapi prestasi mereka sebelumnya pada 2019.
Pada 2019, The Reds berhasil merajai Eropa dan dunia dengan menjuarai Liga Champions, Piala Super Eropa, serta Piala Dunia Antar Klub.
Kemudian, setahun berselang, Liverpool berhasil merengkuh supremasi tertinggi di kompetisi sepak bola Inggris dengan menjadi juara Premier League alias divisi utama Liga Inggris.
Baca Juga: Bangganya Fan Liverpool Lihat Sikap Jordan Henderson ke Takumi Minamino
Liverpool bahkan berhasil menjadi juara paling dini dalam sejarah Liga Inggris dengan kompetisi masih menyisakan 7 laga.
Anak-anak asuh Juergen Klopp tersebut juga sangat mendominasi jalannya Liga Inggris musim ini.
Kesuksesan Liverpool tersebut tak lepas dari satu sosok sentral yaitu sang kapten, Jordan Henderson.
Banyak pihak bahkan menyebut Henderson sebagai kapten terbaik sepanjang sejarah Liverpool.
Henderson juga baru saja dinobatkan sebagai Pemain Terbaik versi Asosiasi Jurnalis Sepak Bola (FWA) 2020.
Baca Juga: Respons Merendah Kapten Liverpool Usai Jadi Pemain Terbaik Liga Inggris Versi Jurnalis
Pernyataan tersebut antara lain disebutkan oleh rekan satu timnya, Adam Lallana.
Dilansir BolaSport.com dari Daily Mirror, Lallana menyebutkan satu alasan mengapa mantan pemain Sunderland itu pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
Lallana bergabung dengan Liverpool pada awal musim 2014-2015 dari Southampton.
Sementara itu, Henderson lebih dulu bergabung dari Sunderland pada awal musim 2011-2012.
Lallana menyebut ada dua alasan yang membuat Henderson pantas disebut sebagai kapten terbaik Liverpool.
Baca Juga: Kapten Liverpool Jadi Pemain Terbaik Versi Jurnalis
Menurut pemain 32 tahun itu, Henderson sangat peduli dengan rekan-rekan setimnya.
Lallana sempat menangis ketika menceritakan bagaimana kisah Henderson menemani dia saat menjalani masa-masa terburuknya.
"Dia mengalami sejumlah cedera dan dia berada di samping saya melalui masa-masa terburuk, yaitu cedera. Ini bukan sekadar mengalahkan masa-masa terburuk itu," ujar Lallana.
"Itu akan menjadi sebuah pertarungan konstan untuk pemain Premier League sepanjang karier sepak bola karena Anda hanya terus mencari jawaban. Berusaha lebih keras, melakukan ini, melakukan itu."
"Tidak ada yang akan menjamin kebugaran tubuh. Anda hanya harus terus bekerja dan melakukan pekerjaan Anda," tutur Lallana melanjutkan.
Baca Juga: Liverpool vs Chelsea - Hari Ini Angkat Trofi, Jangan Datang ke Anfield
Selain sangat peduli pada rekan setimnya, Lallana juga menyebut rekan setimnya yang berusia 30 tahun itu sangat bertanggung jawab dengan ban kapten yang dikenakan.
Lallana menceritakan bagaimana Hendo, sapaan akrab Henderson, merasa bersalah karena pernah ditahan imbang oleh Sevilla 3-3.
Saat itu, Liverpool bertandang ke Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, kandang Sevilla, dalam laga fase grup Liga Champions 2017-2018.
The Reds sudah unggul 3-0 pada babak pertama lewat dua gol Roberto Firmino dan satu gol Sadio Mane.
Akan tetapi, Sevilla berhasil membalas dengan tiga gol pada babak kedua lewat Wissam Ben Yedder dan Guido Pizarro.
Baca Juga: Kapten Liverpool Buka Kemungkinan Pakai Jaket Saat Angkat Trofi Liga Inggris
Usai laga tersebut, Henderson merasa sangat bersalah dan merasa bertanggung jawab atas hasil imbang yang dialami tim.
"Suatu pagi, karena kami sering sekali berkendara bersama, saat itu kami baru bermain imbang 3-3 dengan Sevilla," kata Lallana.
"Rasanya seperti mengalami kekalahan dan saya ingat Jordan, dia mengenakan hoodie-nya dan berkata, 'Sebagai kapten, hal itu tidak bisa terjadi, saya harus bertanggung jawab untuk hasil itu'."
"Saya mendengar betapa jujurnya dia mengatakan hal itu, tetapi saya berpikir: 'Apakah kamu gila untuk mengambil tanggung jawab itu sendirian? Ini tanggung jawab seluruh tim, kita bahkan tidak kalah dalam pertandingan'."
"Hal itu menggambarkan betapa tidak egoisnya dia dan rasa tanggung jawab besar yang dia ambil untuk Liverpool dalam momen-momen buruk, itu bukan momen yang baik."
Baca Juga: Alami Cedera Lutut, Juergen Klopp Was-was dengan Kondisi Jordan Henderson
"Itulah mengapa dia pantas untuk mendapatkan ini semua dibandingkan siapa pun."
"Dia pantas menjadi kapten Liverpool yang meraih empat trofi dalam satu musim dibandingkan siapa pun dan tidak ada yang pernah bisa mengambil itu dari dia."
"Tidak ada yang lebih membuat saya bahagia selain menjadi teman sekaligus rekan setimnya," ujar Lallana menambahkan.