Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tidak mudah bagi Valentino Rossi untuk mengubah setelan motornya. Perjuangan berhari-hari dilakukannya untuk mendapatkan setelan idaman.
Valentino Rossi akhirnya sanggup memutus puasa podium yang dialaminya selama 469 hari setelah finis di tempat ketiga pada balapan MotoGP Andalusia, Minggu (30/7/2020).
Saking bahagianya, Valentino Rossi sampai merayakan kesuksesannya di depan tribune kosong seolah secara simbolik ingin merayakannya bareng para penggemar di rumah.
Kebahagiaan pembalap tim Monster Energy Yamaha tersebut tidak semata-mata karena hasil memuaskan saja melainkan karena dia baru saja menuntaskan misi pembuktian.
Baca Juga: Pengamat MotoGP Sebut Rivalitas Quartararo-Vinales Mirip Rossi-Biaggi
"Saya harus berjuang selama empat hari untuk melakukan apa yang ingin saya dan tim lakukan kepada motornya," kata Valentino Rossi selepas balapan, dikutip dari GPOne.
"Jika kami menyerah, mungkin kami akan kembali tampil buruk pada balapan kali ini," sambung pembalap yang sebelumnya berkutat dengan masalah ban belakang itu.
Managing Director Yamaha Motor Racing, Lin Jarvis, lantas mengklarifikasi perselisihan yang terjadi antara Rossi dengan para teknisi dari Jepang.
Jarvis mengatakan bahwa Rossi ingin kembali ke setelan lama alih-alih setelan standar yang telah dikembangkan Yamaha untuk semua pembalap mereka di MotoGP.
Baca Juga: 1 Alasan Marc Marquez Masih Bisa Juara MotoGP 2020 Meski Poin Masih Nol
Tidak mudah bagi Rossi untuk meyakinkan teknisi Yamaha.
Sebab, tiga rider Yamaha lain tampil cepat. Fabio Quartararo dan Maverick Vinales bahkan menguasai dua posisi teratas saat kualifikasi maupun balapan kemarin.
Selain itu, seperti yang sudah diakui The Doctor sebelumnya, data telemetri tidak menunjukkan perbedaan besar antara dirinya dan pembalap Yamaha lain.
"Biasanya, teknisi memiliki banyak data untuk dianalisa, tetapi di sisi lain, mereka harus mendengarkan masukan pembalap," tutur Jarvis.
"Situasi menjadi lebih sulit ketika Anda memiliki beberapa pembalap yang cepat dan satu pembalap yang ingin membuat perubahan."
Baca Juga: Musuh Tambah Satu, Skuad Yamaha Harus Waspada di Lanjutan MotoGP 2020
Seperti yang sudah diketahui, Rossi berhasil membuktikan bahwa kali ini masukannya benar. Namun begitu, perseteruan Rossi dan Yamaha masih menyisakan pertanyaan.
Pertanyaan tersebut adalah mengapa Rossi harus meminta izin untuk mengubah setelan terhadap motor yang akan ditungganginya sendiri?
Mantan pembalap sekaligus mantan pelatih balap Rossi di Yamaha, Luca Cadalora, mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Baca Juga: Fabio Quartararo Sah Jadi Penerus Kejayaan Valentino Rossi di Yamaha
"Terkadang Anda harus memberikan alasan untuk perubahan yang menyimpang dari setelan dasar yang diputuskan oleh teknisi Yamaha," ucap Luca Cadalora.
Cadalora pun maklum dengan kesulitan yang dialami Valentino Rossi untuk memperjuangkan setelan yang sesuai dengan gaya berkendaranya.
"Itu sering terjadi, jika ada pembalap yang cepat, tim cenderung menjadikan setelan mereka sebagai standar," ujar Cadalora.
"Akan tetapi setelan itu mungkin tidak cocok dengan gaya berkendara pembalap lain, dalam hal ini dengan Valentino," tandasnya.
Baca Juga: Di Balik Sukses Fabio Quartararo, Tempuh Jarak Jakarta-Bali Tiap Pekan hingga Dikibuli Ayah