Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, mempertanyakan keputusan UEFA tetap menggelar pertandingan leg kedua babak 16 besar Liga Champions di markas Barcelona.
Napoli bakal bertandang ke rumah Barcelona pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions di Camp Nou, Minggu (9/8/2020) dini hari WIB.
Sebelumnya, pada leg pertama yang dimainkan di San Paolo, kedua tim bermain sama kuat dengan skor 1-1.
Gol Napoli dicetak Dries Mertens pada menit ke-30, sedangkan Barcelona membalasnya lewat Antoine Griezmann (57').
Menjelang laga leg kedua, kubu Napoli melayangkan protes karena keberatan jika pertandingan tersebut digelar di Barcelona.
Baca Juga: Sentuhan Stefano Pioli Buat Zlatan Ibrahimovic Bertahan di AC Milan
Partenopei menilai bahwa Stadion Camp Nou tak aman untuk dijadikan venue pertandingan lantaran adanya lonjakan kasus COVID-19 di Catalunya.
Menanggapi protes itu, UEFA kemudian meminta keterangan lebih lanjut kepada Menteri Kesehatan Regional, Alba Verges.
Alba Verges menyatakan bahwa laga tersebut aman untuk digelar selama mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
"Laga itu (Barcelona vs Napoli) akan digelar tertutup dan bisa dilakukan dengan sangat aman," jelas Verges, seperti dilansir BolaSport.com dari Marca, Jumat (31/7/2020).
Setelah mendapatkan rekomendasi dari Verges, UEFA pun memutuskan untuk tetap menggelar pertandingan leg kedua di Camp Nou.
Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, geram dengan keputusan tersebut.
Ia mempertanyakan sikap UEFA karena tetap memainkan pertandingan di tempat yang sedang mengalami banyak masalah kesehatan akibat virus corona.
Menurutnya, otoritas tertinggi sepak bola Eropa itu telah melakukan hal yang memalukan karena mengabaikan masalah kesehatan di Spanyol.
Baca Juga: Luis Suarez, Kepingan Puzzle Pep Guardiola yang Tak Pernah Terwujud di Bayern Muenchen
"Saya tak mengerti mengapa kami harus tetap melakoni pertandingan leg kedua di kota yang mempunyai sebuah masalah yang besar," katanya.
"Kamu mendengar ketakutan besar dari Spanyol dan UEFA mengabaikan masalah ini. Saya menghubungi mereka secara konstan, tetapi ini memalukan," tuturnya.