Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gara-gara Barcelona, Wayne Rooney Kritik Strategi Sir Alex Ferguson

By Raka Kisdiyatma Galih - Minggu, 2 Agustus 2020 | 21:45 WIB
Wayne Rooney dan Sir Alex Ferguson berpose saat sama-sama membela Manchester United. (TWITTER.COM/MANUNITEDZONE)

BOLASPORT.COM - Mantan bomber Manchester United, Wayne Rooney, mengaku pernah mengkritik taktik yang digunakan oleh Sir Alex Ferguson saat melawan Barcelona.

Pada 2009, Manchester United bertemu Barcelona di partai final Liga Champions dengan status juara bertahan.

Namun, Man United gagal mempertahankan gelar juaranya setelah takluk 0-2 dari Barca.

Dua gol Barca dicetak oleh Samuel Eto'o dan Lionel Messi.

Selang dua tahun atau tepatnya di tahun 2011, kedua tim tersebut kembali bentrok di ajang dan babak yang sama.

Baca Juga: Eks Bomber Manchester United: Segera Beli Jan Oblak, Chelsea!

Lagi-lagi, Setan Merah takluk dari Barca, kali ini dengan skor 1-3.

Ketiga gol Azulgrana dikemas oleh Pedro Rodriguez, Lionel Messi dan David Villa.

Adapun Man United hanya dapat membalasnya dengan satu gol hiburan dari Wayne Rooney.

Dua kekalahan di partai final dari Barca ternyata masih membekas di ingatan Rooney hingga saat ini.

Pemain Derby County itu mengatakan bahwa dirinya sempat mengkritik strategi Sir Alex Ferguson yang tetap bermain menyerang melawan Barca yang saat itu sangat kuat dengan tiki-taka-nya.

Ia merasa seharusnya Man United bermain lebih bertahan agar tak terbawa permainan Barca yang mengandalkan penguasaan bola.

Baca Juga: Barcelona Vs Napoli - Gennaro Gattuso: Saya Hanya Bisa Menjaga Lionel Messi dalam Mimpi

"Kami kalah di dua final Liga Champions dari Barcelona-nya Guardiola, kami mencoba menekan dengan intensitas tinggi dan mengatasinya, yang itu sama saja bunuh diri," kata Rooney, seperti dilansir BolaSport.com dari Manchester Evening News, Minggu (2/8/2020).

"Saya ingat Alex Ferguson mengatakan 'kami Man United dan kami akan menyerang, itu ada dalam budaya klub sepak bola ini' dan saya kemudian berpikir 'Saya tidak terlalu yakin tentang ini'."

"Saya pikir semua pemain tahu, jauh di lubuk hati, itu adalah pendekatan yang salah, bahwa kami meninggalkan cara yang membawa kami sukses di semifinal 2008 - dan tentu saja kami kalah bermain," tutur pria berusia 34 tahun itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P