Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, kembali ke podium MotoGP setelah meyakinkan Yamaha untuk membiarkannya mencoba gaya balapan motor lain.
Valentino Rossi dan kru-nya berusaha keras untuk menempuh jalan mereka sendiri dengan setting-an motor sebelum mengakhiri puasa naik podium dalam 17 balapan.
Pada MotoGP Andalusia, Valentino Rossi finis di posisi ketiga setelah pekan sebelumnya gagal finis karena mengalami kendala teknis.
Baca Juga: Quartararo Mengaku Punya Harapan Tinggi pada MotoGP Rep Ceska
Menurut direktur pelaksana Yamaha Racing Lin Jarvis, Rossi dan krunya berhasil melakukan perubahan radikal pada balapan kedua.
"Vale sangat kecewa setelah akhir pekan pertama. Kami memutuskan untuk mengubah sesuatu, ia benar-benar ingin mencobanya karena tidak ada ruginya," kata Jarvis kepada BT Sport yang dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Tetapi, terkadang mengubah pikiran para mekanik Jepang tidak sesederhana itu. Kami memiliki banyak data dan informasi untuk pengaturan motor saat ini dan yang lainnya berjalan cepat. Jadi, mengapa pergi ke arah yang berbeda ini?" ucap Jarvis.
"Kalian punya orang lain yang lebih cepat (Fabio dan Maverick), tetapi juga Frankie (Franco Morbidelli) dan sebagian besar motor Yamaha kami punya rentang pengaturan yang sangat mirip."
Namun Jarvis mengatakan bahwa pembalap berjulukan The Doctor itu mampu mengatasinya sehingga dia merasa aman dengan motor yang dia kendarai karena kinerjanya sesuai keinginannya.
"Tetapi Vale berjuang untuk mengatasi hal itu, untuk merasa nyaman dan membuatnya bekerja untuknya selama satu setengah musim terakhir, saya akan mengatakan."
Rossi menegaskan keseimbangan berat motor adalah masalah inti.
Baca Juga: Yamaha Ingin Mengganti Valentino Rossi sejak 2005 karena Hal Ini
"Dalam beberapa tahun terakhir Yamaha mengalami banyak degradasi ban belakang. Jadi pada akhir 2018 dan awal 2019 mereka mulai menyeimbangkan motor untuk menghemat ban," aku Rossi.
"Kondisi itu sangat bagus untuk Maverick dan Fabio. Bagi saya, itu bagus pada awalnya karena saya meraih dua podium di Argentina dan Austin 2019. Tetapi, saya tidak memperbaiki masalah dengan ban dan juga saya tidak bisa mengendarai motor seperti yang saya inginkan."
"Alasannya, rasanya sangat berbeda, terutama ketika saya memasuki tikungan. Terlepas dari dua podium di awal musim. Saya selalu memiliki masalah yang sama," aku Rossi.
Ketika Rossi berkutat dengan masalah motornya, Vinales dan Quartararo berubah semakin membaik dalam setiap balapan.
"Ketika Anda mengendarai motor yang sama dengan Fabio dan Maverick dan mereka bisa begitu cepat, begitu kuat, Yamaha berpikir bahwa saya harus mengendarai seperti mereka," kata Rossi.
"Namun, Yamaha perlu mendukung saya karena saya di sini di tim pabrikan dan tahun depan saya akan membalap dengan Petronas. Jadi, mereka harus percaya pada saya karena mungkin saya tidak lebih cepat di lintasan, tetapi saya bisa membuat kinerja yang baik saat balapan."
Kepala kru Rossi yang baru, David Munoz juga baru menjajal ke kelas MotoGP.
"Tahun ini kami lebih kuat di dalam paddock. Kami tidak menyerah. Kami mendorong keras para insinyur Jepang, dengan David, dengan semua kru. Kami membutuhkan sesuatu yang berbeda, tetapi kami harus banyak memacu Yamaha dan itu tidak mudah," katanya.
"Tetapi, kami tidak menyerah dan sudah dari lap ke-3 dengan set-up baru. Pada Jumat pagi saya merasakan motor yang lebih baik bagi saya dan posisi yang lebih baik ketika melewati tikungan. Sesuatu yang lebih baik untuk gaya balapan saya," ujar pria 41 tahun itu.
"Saya memiliki hubungan yang hebat dengan Yamaha. Saya adalah pembalap Yamaha di hati saya. Saya adalah bagian penting dari sejarah tim pabrikan ini. Tetapi, saya ingin memberikan sedikit tekanan setelah hasil yang bagus ini."
Baca Juga: Jika Jadi Bos Yamaha, Orang Ini Akan Biarkan Valentino Rossi di Tim Pabrikan