Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tanpa Perlawanan Marc Marquez, Prestise Gelar Juara MotoGP 2020 Tak Berkurang

By Agung Kurniawan - Kamis, 6 Agustus 2020 | 19:04 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, memacu motornya pada sesi tes menjelang seri MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 15 Juli 2020. (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Legenda balap, Wayne Rainey, menilai absennya Marc Marquez tidak akan mengurangi prestise dari gelar juara MotoGP 2020.

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengalami awalan yang buruk di MotoGP 2020 setelah dipastikan gagal meraup satu poin pun pada tiga seri balap pertama.

Marc Marquez mendapat petaka setelah mengalami cedera patah tulang lengan saat balapan pembuka MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez, Spanyol (19/7/2020).

Cedera parah itu memaksa Marc Marquez menepi dari lintasan balap pada seri kedua dan seri ketiga MotoGP Republik Ceska 2020 yang akan bergulir akhir pekan ini.

Baca Juga: 'Jatuhnya' Marc Marquez pada Awal Musim Dianggap Sangat Mengejutkan

Media Spanyol El Periodico bahkan melaporkan Marquez berniat untuk menepi sebulan penuh dan baru akan kembali pada seri keenam MotoGP San Marino pada 13 September.

Tak maksimalnya penampilan Marc Marquez pada musim ini menimbulkan perdebatan soal gengsi dari kejuaraan musim ini.

Pasalnya, Marc Marquez menjadi kekuatan paling dominan di MotoGP. Dia tak pernah gagal menjadi juara sejak musim 2016.

Manajer Tim Repsol Honda, Alberto Puig, berpendapat bahwa pembalap lain tidak akan merasa puas menjadi juara MotoGP 2020 karena tak bersaing dengan Marquez.

Baca Juga: Marc Marquez Alami Cedera, Pengembangan Motor Honda dalam Petaka

Di sisi lain, Marc Marquez tidak sependapat.

Marquez berpendapat bahwa cedera yang dialami adalah murni kesalahannya. Dia pun menyebut juara MotoGP musim ini tetaplah seorang juara sejati.

Pendapat Marquez tersebut mendapat dukungan dari juara dunia kelas premier tiga kali (1990-1992), Wayne Rainey, dalam wawancara dengan AutoSport.

"Satu-satunya cara Anda untuk meraih gelar juara adalah menjadi pembalap dengan poin terbanyak pada akhir musim," kata Wayne Rainey, dikutip dari MotoGP.

Bagi pria asal Amerika Serikat itu, kejuaraan musim ini tetap bernilai karena Marc Marquez sendiri yang melakukan kesalahan.

"Dia yang melakukan kesalahan, bukan Fabio Quartararo [atau pembalap lainnya]," ucap Wayney Rainey menambahkan.

"Mereka akan kembali berbaris dan kita lihat apa yang akan terjadi pada balapan berikutnya. Jadi, tidak sama sekali, gengsi kejuaraannya tidak berkurang sama sekali."

Baca Juga: Peluang Marc Marquez Juara MotoGP 2020 Terancam Usai Dilaporkan Absen 2 Balapan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P