Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Meski Siap Ikuti Lanjutan Liga 1, Persik Kediri Masih Punya Beberapa Keresahan

By Abdul Rohman - Jumat, 7 Agustus 2020 | 13:45 WIB
Striker asing Persik Kediri, Nikola Asceric (INSTAGRAM/@PERSIKOFFICIAL)

BOLASPORT.COM - Persik Kediri masih mempunyai beberapa keresahan saat lanjutan Liga 1 berlangsung di tengah pandemi COVID-19.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih.

Persik Kediri memang sudah menyatakan siap untuk mengikuti lanjutan Liga 1 2020.

Kendati begitu, Persik Kediri tetap mempunyai rasa kekhawatiran di saat Liga 1 berlangsung di tengah pandemi COVID-19.

Persik Kediri meminta agar PT LIB (Liga Indonesia Baru) lebih memperhatikan klub peserta.

Baca Juga: Pelatih Persija Sebut Dua Aspek yang Harus Diperbaiki Sepak Bola Asia Tenggara

Presiden Persik Kediri, Abdul Hakim Bafagih, mengakui setidaknya ada empat kekhawatiran yang menghampiri peserta Liga 1 ketika kompetisi digelar saat pandemi COVID-19 masih mewabah.

“Kami perlu mengungkapkan keresahan itu karena Persik ingin kompetisi nanti berjalan lancar dengan regulasi yang jelas,” kata Abdul Hakim.

Hal pertama adalah soal renegosiasi kontrak antara klub dengan pemain dan pelatih.

Abdul Hakim mengatakan PSSI dan PT LIB perlu mengantisipasi jika tiba-tiba lanjutan kompetisi berhenti di tengah jalan.

"Sementara klub sudah melakukan renegosiasi dan pembayaran kontrak sesuai kesepakatan," kata Abdul Hakim.

Baca Juga: Polemik Pemotongan Gaji Gerogoti Klub Liga 1 2020

"Karena sekali lagi, kita tidak bisa memprediksi pandemi COVID-19 kapan akan berakhir. Khawatir liga berhenti lagi,” ujarnya seperti rilis yang diterima BolaSport.com.

Kemudian Abdul Hakim juga mempertanyakan siapa nanti pihak yang akan bertanggung jawab saat ada pemain atau ofisial yang terinfeksi COVID-19.

"Sebenarnya, klub tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Tetapi, PT LIB perlu memikirkannya dengan matang," tutur Abdul Hakim.

Hal ketiga terkait subsidi yang akan diterima klub Liga 1 yang harus disesuaikan dengan kondisi saat ini.

"Sejak awal Persik mengusulkan setiap klub menerima Rp1,2 sampai Rp1,5 miliar per bulan, bukan Rp800 juta," kata Abdul Hakim.

“Kami punya hitung-hitungan angka hak komersial,” sambungnya.

Baca Juga: Juventus vs Lyon - Cristiano Ronaldo Mandul Lawan Klub Prancis di 16 Besar Liga Champions

Terakhir, klub kembali menagih regulasi protokol kesehatan. Pasalnya, sejauh ini klub belum menerima prosedur tetap (protap) tersebut.

"Kami ingin panduan protokol kesehatan menjadi bagian penting dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19,” kata Abdul Hakim.

Pada Jumat (7/8/2020), PT LIB beserta 18 klub peserta menggelar rapat di Jakarta guna membahas teknis kompetisi.

Persik Kediri juga sudah menjadwalkan pada 10 Agustus 2020 kembali menggelar latihan perdana setelah vakum sejak Maret.

Seluruh anggota tim Persik Kediri diharapkan kembali berkumpul pada 7 Agustus.