Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dokter tim Persib Bandung, Rafi Ghani, berencana untuk menggelar tes swab PCR setiap dua pekan sekali sebagai bagian dari protokol kesehatan.
Persib Bandung sangat berhati-hati dalam memperhatikan kesehatan dan keselamatan pemainnya di tengah pandemi Covid-19.
Demi mencegah Supardi Nasir dkk tertular virus corona, Persib berniat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dokter tim Persib, Rafi Ghani, menjelaskan bahwa protokol kesehatan yang ketat tidak hanya diterapkan dalam latihan kolektif saja.
Baca Juga: Rencana Timnas Indonesia Usai Kualifikasi Piala Dunia 2022 Ditunda
Seluruh pemain dan ofisial tim tetap menjalankan protokol kesehatan dalam hidup keseharian mereka.
Sejumlah aturan ketat yang berkaitan dengan protokol kesehatan juga sudah disusun oleh Rafi agar ditaati oleh seluruh anggota tim.
"Sampai saat ini kami sudah menerapkan protokol kesehatan, jadi adaptasi kebiasaan baru saat berlatih sepak bola Persib Bandung," kata Rafi dilansir Bolasport.com dari Kompas.
"Esensinya dari semua itu adalah menghindari penularan dan menularkan virus kepada orang lain."
Baca Juga: Jon Jones Dipercaya Pelatih Khabib Nurmagomedov Akan Miliki Big Money Fight
"Saya juga selalu mengimbau agar tetap pakai masker, jangan usap wajah saat tangan tak yakin bersih, cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak bicara," katanya lagi.
Untuk menambah proteksi, Persib juga berencana untuk menggelar tes swab PCR setiap dua minggu sekali.
Kebijakan itu baru diberlakukan saat Liga 1 2020 sudah dimulai pada 1 Oktober mendatang.
Menurut Rafi, sepanjang periode pelaksanaan kompetisi mulai Oktober 2020 hingga 2021, Maung Bandung akan menjalani sekitar 11 kali tes swab dan PCR.
Baca Juga: Victor Igbonefo Berikan Tanggapan Terkait Liga 1 tanpa Degradasi
Sebelumnya pada September 2020, Febri Hariyadi dkk juga akan melakukan tes swab PCR sesuai anjuran dari PSSI.
"Untuk tes, kami akan lakukan berkala dua minggu sekali, tetapi saya baru mendapat juga selebaran dari PSSI kalau harus ada tes saat kompetisi mulai dari 28 September," tutur Rafi.
"Kami kan main 1 Oktober, maka tanggal itu sampai akhir kompetisi, pada bulan Februari ada 11 kali PCR yang harus kami lakukan," pungkasnya.