Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Juara kelas berat WBC, Tyson Fury, meminta calon lawan pengganti Deontay Wilder jika gagal berhadapan untuk pertandingan trilogi.
Tyson Fury (Inggris) dijadwalkan melawan Deontay Wilder (Amerika Serikat) pada Desember nanti untuk mempertahankan gelar juara kelas berat WBC.
Pertandingan ini bisa saja gagal terjadi akibat pandemi Covid-19 yang membatasi sejumlah penerbangan antar negara.
Dari kondisi ini, Tyson Fury kemudian meminta kepada promotor untuk mempersiapkan calon lawan pengganti jika gagal bertanding melawan Wilder.
Baca Juga: Arda Turan Sebut Ernesto Valverde Hancurkan Kariernya di Barcelona
Promotor Fury, Frank Warren, membenarkan soal permintaan yang dibuat oleh petinju berjuluk The Gypsy King tersebut.
Menurut Warren, lockdown telah terjadi hingga Februari, dan bisa terjadi hingga Desember dan membuat Fury gagal bertanding.
"Tyson sudah memperjelaskan, bahwa saya harus memberikannya pertarungan pada akhir tahun nanti," kata Warren, dilansir BolaSport.com dari Thesun.co.uk.
"Tyson sudah lockdown sejak Februari, jika hingga Desember, maka akan menjadi 10 bulan dia di luar ring," tuturnya.
Baca Juga: Satu Pemain Timnas U-19 Indonesia Diminta Shin Tae-yong Gabung ke Timnas Senior
Dia juga belum mengetahui bagaimana mekanisme pertandingan yang akan diselenggarakan nanti.
Jika ingin mendapatkan keuntungan, pastinya pertandingan Fury vs Wilder harus dibuka secara umum.
Tapi, kondisi saat ini yang harus memperhatikan protokoler kesehatan dan keamanan, pertandingan tertutup bisa menjadi pilihan.
"Satu-satunya cara untuk pertarungan Wilder bisa bekerja secara finansial dibuka untuk umum," ujar Warren.
Baca Juga: Shin Tae-yong Minta Maaf pada Masyarakat Indonesia, Ada Apa?
"Tapi, mari kita pikirkan tentang kesehatan untuk Tyson. Jadi pertarungan secara tertutup harus dipikirkan," ucap Warren.
Selain kesepakatan dengan Wilder, terdapat satu pertarungan lagi yang dimiliki Fury, yakni pertandingan melawan Anthony Joshua.
Pertandingan tersebut lebih mungkin terjadi karena diselenggarakan pada tahun depan, dan kedua petinju berasal dari negara yang sama.
"Itu harus terjadi tahun depan, dan akan terjadi di Inggris," kata Warren.
Baca Juga: Dituduh Fabio Quartararo Main Mata dengan KTM, Ini Respons Pemasok Ban MotoGP 2020