Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Kehebatan Aries Susanti, meski Cedera Bisa Pecahkan Rekor Dunia

By Fauzi Handoko Arif - Kamis, 13 Agustus 2020 | 21:40 WIB
Atlet panjat tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, di Kantor Kemenpora, Jakarta, Selasa (5/11/2019). (LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Atlet panjang tebing Indonesia, Aries Susanti Rahayu, menyatakan sempat mengalami cedera saat memecahkan rekor dunia.

Aries Susanti Rahayu sanggup memecahkan rekor dunia panjang tebing kendati mengalami cedera.

Rekor tersebut dicetak sosok berjuluk Spiderwoman Indonesia itu saat berlaga di final kejuaraan IFSC Climbing World Cup 2019 di China.

Dia sanggup mencatatkan waktu tercepat 6,9 detik untuk mematahkan sejarah yang dipegang Yi Ling Song dalam 7,1 detik.

Torehan itu menjadikan Aries sebagai pemenang sekaligus meraih medali emas kejuaraan.

Baca Juga: RESMI, Balapan Kandang Valentino Rossi di MotoGP 2020 Bakal Dihadiri Penonton

Namun siapa sangka sebelum memecahkan rekor, Aries ternyata mendapatkan cedera di tangannya.

Hal tersebut diucapkan langsung perempuan 25 tahun itu saat bincang santai dengan Eiger melalui Instagram, Kamis (13/8/2020).

"Sebelum pecah rekor, itu posisi aku lagi cedera di tangan. Pas kualifikasi itu kambuh, sempat bengkak, lusanya final," kata Aries dikutip BolaSport.com dari Tribunnews.

"Saya sempat nangis gimana ya buat final, padahal ini World Cup," katanya lagi.

Kendati mengalami cedera, Aries selalu ingat pesan pelatihnya untuk melupakan rasa sakit.

Baca Juga: Direktur KTM Ungkap Kisah Mengawali Kiprah pada MotoGP Tanpa Hasil

Pesan pelatihnya itu kemudian memotivasinya untuk kembali semangat dan berjuang memenangkan kejuaraan.

"Saya terus langsung ingat kata-kata pelatih. Lupain rasa sakit, fokus ke pemanjatan kalau memang harus sakit, ya sakit sekalian," ucap Aries.

"Nanti setelah perlombaan langsung di terapi. Alhamdulillah, Allah kasih rezeki buat Aries di hari itu," katanya menambahkan.

Perempuan kelahiran Grobogan ini selalu mempunyai mental juara untuk menjadi terbaik dalam perlombaan.

Mental juara memang dibutuhkan setiap atlet untuk mengamankan kondisi supaya bisa tetap berjuang.

"Saya juga kan tipikal orang yang tidak suka kalah. Maunya setiap kompetisi juara saja. Kalau kalah kan gimana gitu rasanya," tutur Aries.

Baca Juga: F1 GP Spanyol 2020 - Dua Pembalap Mercedes Waspadai Masalah Ban

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P