Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, memberikan komentarnya terkait masa depan pelatih Nerazzurri, Antonio Conte.
Usai membawa Inter Milan meraih posisi dua di klasemen akhir musim Liga Italia 2019-2020, Antonio Conte langsung mengeluarkan unek-uneknya selama menukangi Nerazzurri.
Conte merasa pihak klub tidak memberikan perlindungan apa pun ketika ia dan para pemainnya diserang kritik oleh berbagai pihak.
"Ini merupakan tahun yang sulit di level pribadi, sangat sulit. Saya tidak berpikir para pemain melihat pekerjaan mereka diakui, saya tidak berpikir pekerjaan saya diakui dan kami semua menerima sangat sedikit perlindungan dari klub," kata Conte.
Baca Juga: Baru Saja Ditunjuk, Ronald Koeman Sudah Terancam Dipecat oleh Barcelona
"Kami harus menerima cercaan selama berbulan-bulan dan tak mendapat perlindungan. Masalah saya adalah bahwa saya memiliki visi, saya melihat jalan yang harus kami ambil dan saya tahu apa yang perlu kami lakukan."
"Saya melihat suatu hari wawancara yang diberikan Luciano Spalletti di Inter pada 2017. Kami sekarang berada di tahun 2020 dan tidak ada yang berubah," tutur Conte menambahkan.
Komentar Conte itu langsung membuat hubungannya dengan klub menjadi panas.
Baca Juga: Lyon Vs Bayern Muenchen - Hanya PSG, Klub Prancis yang Bisa Kalahkan The Bavarian
Karena itu juga pihak Inter Milan digosipkan langsung merencanakan untuk mengganti Conte begitu kampanye pada musim ini berakhir.
Akan tetapi, menurut eks Presiden Inter Milan, Massimo Moratti, hal tersebut tidak akan membuat Conte dipecat pada akhir musim ini.
Moratti merasa setiap pelatih memiliki karakternya masing-masing, begitu pun Conte.
Baca Juga: Update soal 2 Tim Liga 1 yang Belum Tentukan Homebase
Dengan demikian, Moratti merasa Inter harus mengerti Conte karena tidak ada pelatih yang sempurna untuk satu klub.
"Saya pikir dia (Conte) akan bertahan," ujar Moratti seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Sebagai pelatih, dia tidak siap untuk berdiskusi (terkait pemecatan), bagaimana seseorang bisa mengatakan sebaliknya? Apakah dia tidak menyenangkan? Dia memiliki kebiasaannya sendiri, dan tidak ada pelatih yang terlalu baik."
Baca Juga: Lyon Vs Bayern Muenchen - Die Roten Berpeluang Samai Rekor Real Madrid
Walau begitu, sosok yang mengepalai Inter Milan sebanyak dua periode pada 1995-2004 dan 2006-2013 itu menganggap semuanya akan kembali kepada klub.
Pasalnya, Moratti merasa hubungan antara pelatih dan presiden adalah sesuatu yang amat penting.
"Saya dapat mengatakan bahwa hal terpenting bagi seorang pelatih adalah hubungan dengan presiden," ujar Moratti menambahkan.