Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola nasional, M Nigara, memandang bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu alergi dengan adanya pemain naturalisasi di tubuh timnas.
Keberadaan pemain naturalisasi bukanlah sesuatu yang baru di tubuh timnas Indonesia.
Sejak hadirnya bomber keturunan Uruguay, Cristian Gonzales, di timnas Indonesia pada 2010 lalu, tim Garuda sering memasukkan banyak pemain naturalisasi.
Akan tetapi, tradisi itu sedikit bergeser sejak PSSI menunjuk Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia pada akhir 2019 lalu.
Baca Juga: Indonesia Kedatangan Banyak Pemain asal Brasil, Jadi Calon Pemain Timnas U-19 Indonesia?
Juru taktik asal Korea Selatan itu mulai mengurangi porsi pemain naturalisasi di timnas Indonesia.
Dalam pemusatan latihan di Jakarta awal Agustus lalu, Shin Tae-yong hanya memanggil satu pemain naturalisasi, yakni Ilija Spasojevic.
Sementara di timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong memanggil dua pemain keturunan, yakni Elkan Baggott dan Jack Brown.
Pengamat sepak bola nasional, M Nigara, berpendapat keberadaan pemain naturalisasi bisa menjadi suntikan bagi kekuatan timnas Indonesia.
Baca Juga: Hanya Satu Bulan Jalani Persiapan Lanjutan Liga 1, Begini Kata Pelatih Persija
Terkhusus, timnas U-19 Indonesia akan mengikuti dua turnamen besar yaitu Piala Asia U-19 2020 dan Piala Dunia U-20 2021.
Keberadaan pemain naturalisasi sangat diperlukan jika tim Garuda ingin berbicara banyak dalam dua ajang bergengsi itu.
"Piala Dunia sudah tinggal beberapa bulan lagi, menurut saya (sekali lagi tentu saja debatable), kita butuh sesuatu (pemain naturalisasi) untuk menyuntik (kekuatan timnas U-20 Indonesia) dan kita akui kalau bisa sebagai jalan pintas terakhir," ujarnya dikutip BolaSport.com dari channel Youtube Tribun Jabar Video.
Baca Juga: MotoGP Styria 2020 - Franco Morbidelli: Separuh Badan Masih Sakit tapi Siap untuk Kembali
Di sisi lain, Nigara tidak ingin merendahkan kualitas para pemain lokal yang telah dipanggil oleh Shin Tae-yong.
Hanya saja, perlu disadari juga bahwa kualitas timnas U-19 Indonesia masih kalah bersaing dibanding tim-tim besar lain di dunia.
"Saya sama sekali tidak merendahkan anak-anak kita yang ada di tim Shin Tae-yong. Itu sesuatu yang menurut saya harus kita cermati. Kita nggak perlu alergi terhadap yang seperti itu (pemain naturalisasi)," sambungnya.
Lebih lanjut, Nigara mengambil contoh dengan keberadaan sosok-sosok keturunan yang pernah mengisi sejarah perjuangan Indonesia.
Baca Juga: Terkenal Sangat Disiplin, Shin Tae-yong Dinilai Masih Sangat Lembut
Tokoh-tokoh seperti dr Setiabudi dan Husni Thamrin menjadi contoh bahwa warga keturunan bisa berkontribusi bagi kejayaan Indonesia.
Oleh sebab itu, Nigara berpendapat bila masyarakat Indonesia tidak perlu merasa anti dengan adanya pemain keturunan di timnas Indonesia.
"Karena kita punya Dr Setiabudi, orang Belanda tulen. Memang lahir di Banyuwangi tapi Belanda tulen. Kemudian Husni Thamrin, emaknya orang Betawi, bapaknya orang Belanda. Kenapa kita mesti alergi?," pungkasnya.