Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Waktu itu kami berhasil membawa Persebaya juara kompetisi tahun 2004. Selain itu, saya kenal istri Miranda Erlinda di Surabaya sebagai 'bonus' saya awal berkarier di Indonesia,” ucapnya.
Kesuksesan membawa klub sebesar Persija Jakarta dan Bali United menjadi juara menjadi bukti bahwa ia memiliki kualitas yang tinggi.
“Waktu di Persija juga Ferry Paulus memanggil saya untuk membantu tim. Di sana kami bisa menjadi juara dan meraih tiga piala, termasuk Liga 1,” ujarnya.
“Terakhir tentu saya berterima kasih untuk Pieter Tanuri dan Yabes Tanuri karena bisa diberi kesempatan untuk menangani Bali United. Kami juga bisa menjadi juara di sini. Anak kedua saya, Gabriella, juga lahir di Bali,” kata pelatih yang akrab disapa Teco itu.
Baca Juga: Sutan Zico dan Empat Pemain Muda Persija Ikut Jalani Latihan Perdana Tim Senior
Selana berkarier di Indonesia, Teco juga telah menerima penghargaan sebagai pelatih terbaik di Indonesia.
Mantan pelatih Persija Jakarta itu mengatakan bahwa dari semua negara yang pernah ditinggalinya dan berkarier, Indonesia menjadi negara paling nyaman karena ia bisa melakukan adaptasi dengan baik.
Teco bahkan mengatakan dari beberapa negara yang perna disinggahinya dalam berkarier, Indonesia adalah yang paling membekas di hatinya.
Oleh karena itu ia merasa nyaman berada di Indonesia.
Teco bahkan juga menyukai makanan khas daerah-daerah di Indonesia, seperti makanan khas Surabaya yaitu rawon.
“Saya sudah tinggal dan berkarier di beberapa negara lain seperti Italia, Amerika Serikat, Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, dan Thailand.”
“Tetapi, dari semua negara tersebut, hanya Indonesia negara yang paling cepat membuat saya bisa beradaptasi. Pastinya saya senang bisa bekerja di Indonesia,” tutur Teco.
Tak hanya itu, Teco bahkan mengatakan kalau dia pertama kali belajar Bahasa Indonesia karena teman-temannya dan hal itu membuatnya semakin cinta terhadap Indonesia.