Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pemain ganda putri Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, bertekad mengikuti jejak senior mereka, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi, memenangi medali emas Olimpiade.
Ayaka Takahashi bakal meninggalkan partner setianya, Misaki Matsutomo, untuk mengakhiri kariernya sebagai atlet bulu tangkis profesional.
Keduanya merupakan pasangan peraih medali emas ganda putri pada Olimpiade Rio 2016 dan salah satu pasangan ganda putri elite Negeri Sakura.
Reputasi Takahashi sebagai ganda putri andalan Jepang turut memotivasi pasangan juniornya, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Baca Juga: PBSI Gelar Simulasi Piala Thomas dan Uber 2020, Ini Pembagian Grup dan Jadwalnya!
"Alasan terbesar kami bermain pada nomor ganda putri adalah Matsutomo/Takahashi. Mereka adalah teladan kami," kata Nagahara dalam wawancara dengan Olympic Channel.
"Kami menonton mereka saat memenangi medali emas Olimpiade. Prestasi Matsutomo/Takahashi adalah standar yang harus kami penuhi," tutur dia melanjutkan.
Ditambahkan Matsumoto, dia dan Nagahara ingin meneruskan prestasi Matsutomo/Takahashi di Olimpiade.
"Setelah mereka juara di Olimpiade, kami berdua merasa kesempatan kami juara di Olimpiade akan lebih besar kalau bisa mengalahkan mereka," ucap Matsumoto.
Baca Juga: Raja Bulu Tangkis Buka Kesempatan Latihan Bareng, Tertarik?
"Matsutomo/Nagahara memenangi medali emas Olimpiade pertama, jadi mereka adalah patokan lawan yang harus kami kalahkan," tuturnya melanjutkan.
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi menjadi pebulu tangkis Jepang pertama yang meraih medali emas di Olimpiade.
Takahashi dan Matsutomo menyabet medali emas pada Olimpiade Rio 2016 setelah menundukkan wakil Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl, di final.
Kemenangan dramatis diraih Takahashi/Matsutomo atas Pedersen/Juhl setelah sempat tertinggal 16-19 pada gim ketiga.
Baca Juga: Malaysia Klaim Lebih Siap di Piala Thomas dan Uber 2020, Indonesia Bagaimana?