Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Beberapa waktu lalu Bali United telah mengumumkan bahwa mereka akan membentuk sebuah tim basket guna melebarkan sayap ke cabang olahraga lain.
Tentu hal tersebut menjadi angin segar untuk dunia bola basket Indonesia, khususnya warga Bali yang sudah lama tak punya klub profesional.
Maka saat ini langkah yang diambil oleh Bali United sudah sangat tepat jika ingin membuat kebanggaan lain untuk Pulau Bali.
Tepat seperti apa yang dikatakan oleh Yabes Tanuri selaku bos Bali United.
Baca Juga: Lika-liku Jalan Persib Bandung Kejar Target Juara Liga 1 2020
“Basket di Indonesia juga memiliki fans yang banyak dan kami ingin membesarkan komunitas kami di olahraga lain, tak hanya sepak bola.
“Kami ingin terus memberikan kebanggaan untuk Pulau Bali,” katanya beberapa waktu lalu seperti Bolasport.com beritakan.
Sebetulnya potensi Bali jika ditilik dalam beberapa tahun ke belakang selalu saja mempunyai pemain basket fenomenal di setiap zamannya.
Sebut saja sang legenda Riko Hantono, Cokorda bersaudara dan I Made Lolik Sudiadnyana, Brandon Jawato, hingga yang saat ini tengah menggelegar, yaitu Yesaya Saudale.
Baca Juga: Andrea Pirlo ke Juventus: Bukan Gambling, melainkan Planning (2)
Nama-nama tersebut sangat mentereng pada era 1990-an hingga saat ini.
Hanya karena Bali tidak punya klub profesional maka banyak pemain kemudian tersebar ke beberapa klub di Indonesia.
Jika Bali United sudah mantap untuk menatap turnamen basket Indonesia (IBL) maka jalur yang tepat untuk mengambil hati warga Bali adalah dengan mengusung tim yang diisi oleh para putra asli Bali.
Dalam artian, Bali United pertama-tama harus mengumpulkan talenta-talenta local hero-nya.
Baca Juga: Andrea Pirlo ke Juventus: Semuanya gara-gara Pep Guardiola (1)
Ada beberapa opsi pemain jika Bali United ingin menerapkan hal tersebut.
Yang pertama tentu Bali United harus mempunyai seorang frontman yang menjadi magnet para pencinta bola basket untuk mendukung Bali United.
Jika bersedia, ada tiga pemain asli Bali yang mungkin saja dapat bergabung.
Yang pertama yaitu sang legenda Riko Hantono, I Made Lolik Sudiadnyana, atau Ponsianus "Koming" Nyoman Indrawan.
Baca Juga: Lanjutan Liga 1 2020 yang Terkesan Dipaksakan
Meskipun ketiganya sudah menyatakan pensiun dari dunia basket profesional, bukan tidak mungkin mereka kembali bermain.
Pasalnya banyak juga pemain yang kembali dari masa pensiun untuk bermain lagi di sebuah klub.
Apalagi jika ketiganya ingin menggairahkan warga Bali di bidang basket, maka hal itu sangat realistis.
Riko Hantono sendiri saat ini sudah berusia 40 tahun, yang masih memungkinkan dirinya untuk bermain.
Baca Juga: Juventus Jual Cristiano Ronaldo-Paulo Dybala, Ingat Cerita Gila Musim 2001-2002
Terbaru, dirinya sekarang menjadi pelatih di sebuah klub basket di Kota Jakarta.
Untuk Lolik, ia masih aktif bermain basket di sebuah klub di Jakarta bernama Buls Jakarta.
Meski usianya sudah cukup veteran, Lolik menyatakan bahwa usia hanyalah angka, yang artinya ia masih mempunyai semangat bermain yang tinggi.
Sedangkan untuk Ponsianus "Koming" Nyoman Indrawan, ia telah menyatakan pensiun pada musim lalu, tepatnya pada tahun 2019.
Baca Juga: Ada Klub-klub Terpopuler di Indonesia Hingga ke Asia, Siapa Saja?
Saat ini usianya masih menginjak 35 tahun sehingga masih sangat memungkinkan untuk dirinya bergabung bersama Bali United.
Kebanggaan terhadap tanah kelahiran pastinya kental bagi setiap atlet, apa pun cabang olah raganya.
Ditambah lagi Bali United bisa menambahkan pemain-peman yang terbilang masih berada di usia yang cukup muda.
Sebut saja Yesaya Saudale, yang saat ini merupakan pemain muda anggota timnas Indonesia.
Baca Juga: Ironi STRON9ER, Juventus Sebetulnya Tambah Lemah dalam 4 Musim Terakhir
Pemain asli Bali tersebut sangat memungkinkan untuk bergabung bersama Serdadu Tridatu.
Namun, Bali United harus bisa benar-benar membujuk mereka.
Pasalnya saat ini Yesaya Saudale sudah masuk radar West Bandit, sebuah klub basket yang juga diproyeksikan akan naik ke IBL pada musim 2021 mendatang.
Soal Brandon Jawato, Bali United sebetulnya mempunyai peluang yang sangat besar.
Timnas Indonesia yang saat ini mengikuti IBL dengan nama Indonesian Patriot kemungkinan besar sudah tidak akan mengikuti IBL lagi musim depan.
Baca Juga: Polemik Pemotongan Gaji Gerogoti Klub Liga 1 2020
Itu artinya Brandon Jawato akan menjadi free agent sehingga Bali United harus bergerak cepat untuk mendatangkannya.
Sama halnya seperti Daniel Wenas yang masuk ke Louvre, jika dilihat dari segi pemasaran, tentu akan sangat bagus untuk Bali United.
Terlebih Brandon Jawato sendiri merupakan pemain keturunan asli Bali.
Darah Bali berasal dari sang ayah yang asli Pulau Dewata dan ibunya berasal dari Hawaii.
Baca Juga: Arsenal, Napoli, dan Arief Natakusumah
Bali United juga dapat membujuk dua pemain legendaris Indonesia yang saat ini sudah pensiun walaupun bukan dari Bali.
Bali United bisa mengambil jasa dari sang maestro, Mario Wuysang dan Andri Ekayana.
Pasalnya Bali yang mempunyai magnet di bidang pariwisata akan membuat para pemain berlomba-lomba ingin bermain di Bali United.
Ditambah lagi Bali United juga dapat mengambil pemain dari tim PON Bali yang saat ini cukup disegani karena memiliki pemain-pemain yang berkualitas.
Soal anggaran, sepertinya bukan halangan untuk Bali United dalam mendapatkan pemain.
Baca Juga: Menantikan Happy Ending dari Drama Korea ala Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Sama halnya seperti yang dilakukan Bali United di cabang sepak bola, yang tidak terlalu memikirkan soal uang.
Buktinya dengan uang yang sudah dikeluarkan, hasilnya sangat setimpal dengan apa yang mereka dapatkan.
Termasuk usai Bali United memenangi gelar juara Liga 1 pada musim 2019.
Tentu hal itu juga yang ingin diterapkan oleh Bali United di cabang bola basket.
Baca Juga: Liga Italia Berdenyut Lagi: 5 Hal Menarik saat Serie A Comeback
Soal pelatih, nama Cokorda Raka menjadi yang terdepan.
Kepeduliannya terhadap perkembangan bola basket di Bali menjadi tolok ukur dirinya dapat menjadi pelatih kepala di Bali United.
Apalag,i sebelumnya ia pernah melatih tim besar, Satria Muda.
Jika para pemain yang tadi disebutkan bergabung ke Bali United, maka dapat dipastikan kekuatan tim ini harus diperhitungkan.
Baca Juga: Drama Korea Shin Tae-yong, Tamat sebelum Dimulai
Belum lagi soal tiga pemain asing yang diterapkan oleh IBL.
Dengan nama besar Bali di kancah internasional, tentu akan mudah bagi Bali United mendapatkan pemain asing.
Tinggal bagaimana manajemen Bali United meramu tim basketnya dengan sangat baik.
Direncanakan tim basket Bali United akan memilih GOR Merpati sebagai home base-nya nanti.
Baca Juga: Pekerjaan Teraneh di Dunia: Pelatih Lemparan ke Dalam Liverpool, Thomas Gronnemark
Sebelum menginvasi cabang basket, Bali United sudah lebih dulu mendirikan tim E-Sports bernama Island of God.
Dalam berdirinya Island of God, tim E-Sports Bali United tersebut sudah memberikan gelar di ajang Free Fire Asia usai mengalahkan sang juara dunia, Evos Roar, pada September lalu.
Jika nantinya tim basket Bali United berhasil menjadi juara, maka dapat dikatakan Bali United menjadi klub pertama di Indonesia yang bisa menjuarai tiga cabang olah raga yang berbeda.
Tentu hal itu akan menjadi sebuah prestasi yang sangat luar biasa untuk klub yang masih seumur jagung itu.
Baca Juga: Liverpool Keren Musim Ini? Tunggu Dulu!