Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Inter Milan dibayangi memori kelam jelang duel final Liga Europa melawan Sevilla, Jumat (21/8/2020).
Partai puncak antara Inter Milan dan Sevilla dijadwalkan berlangsung di RheinEnergieStadion, Jerman.
Bagi Il Biscione alias Si Ular, jukulan Inter, kemenangan adalah harga mati guna menjaga gengsi sebagai wakil Italia terakhir di kompetisi Eropa musim ini.
Masalahnya, Jerman bukanlah tempat bersahabat bagi pasukan kota mode Negeri Piza.
Mereka pernah punya kenangan pahit tatkala melakoni final Liga Europa di sana melawan Schalke pada edisi 1996-1997.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Styria 2020 - Mampukah Dovizioso Kembali Juara di Red Bull Ring?
Saat itu, kompetisi masih menggunakan format dua leg dengan pertandingan tandang dan kandang.
Inter lebih dulu mendapat jatah melawat ke markas Schalke di Parkstadion.
Mengandalkan Maurizio Ganz yang sedang tajam, Nerazzurri justru menderita kekalahan 0-1 akibat gol tunggal Marc Wilmots.
Hasil tersebut membuat Inter memikul beban defisit satu gol ketika menjalani leg kedua di kandang.
Baca Juga: Stok Kiper Timnas U-19 Indonesia Terbatas, Shin Tae-yong Bakal Cari Tambahan Amunisi
Saat gantian bermain di Stadion Giuseppe Meazza, Inter berhasil menyudahi duel dengan kemenangan 1-0 sehingga agregat imbang dan memaksa duel berlanjut ke adu penalti.
Memang dasar belum jodoh dengan trofi, Inter gagal juara setelah tumbang dalam babak adu tos-tosan.
Ivan Zamorano dan Aron Winter menjadi dua dari tiga eksekutor Inter yang tak mampu menyumbang skor lewat titik putih.
Di kubu lawan, keempat algojo Schalke sanggup mencetak gol.
Jika ditotal, Inter sudah mencicipi empat final Liga Europa.
Hasilnya adalah mereka tiga kali naik podium juara dan sekali menjadi runner-up.