Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Persib Bandung Keberatan Laga Tandang Harus Pakai Bus

By Ibnu Shiddiq NF - Sabtu, 22 Agustus 2020 | 21:05 WIB
Pertandingan Arema FC vs Persib pada pekan kedua Shopee Liga 1 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (8/3/2020). (KOMPAS.com/SUCI RAHAYU)

BOLASPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts mengungkapkan keuntungan dan kerugian timnya bermarkas di Kota Bandung.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah menetapkan menggelar kompetisi Liga 1 2020 di Pulau Jawa.

Sejumlah peserta Liga 1 sudah menentukan homebase-nya masing-masing, kecuali Persebaya Surabaya dan Barito Putera.

Tim berjuluk Maung Bandung itu telah memastikan akan memakai Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Baca Juga: Nikmati Olahraga Bersama dan Tetap Aman Lewat Fittual Fest 2020

Saat berjalannya kompetisi nanti, PT LIB turut melarang klub peserta menggunakan pesawat terbang kala laga away.

Sebagai gantinya, klub hanya boleh menggunakan sarana darat atau memakai bus untuk bepergian ke kota lain.

Menaggapi hal tersebut, Robert Alberts menilai kebijakan memakai bus untuk bertanding tentu akan menguras tenaga anak asuhnya.

Mengingat Persib berada di paling barat Pulau Jawa bersama Persita Tangerang dan Tira Persikabo.

Baca Juga: Berharap Dua Pemain Persib Tidak Dicoret dari Timnas U-19 Indonesia

Untuk itu, apabila harus away ke klub yang berkandang di Jawa Timur pasti butuh waktu yang tak sedikit.

"Keuntungan bermain di kandang tentu pemain akan merasa lebih nyaman, tetap tinggal di Bandung," ucapnya dikutip BolaSport dari Warta kota.

"Tidak untungnya adalah ada banyak perjalanan yang harus kami lakukan menggunakan bus dan rata-rata harus menempuh perjalanan 12 jam untuk bertanding," imbuh Robert.

 Baca Juga: Shin Tae-yong Menyebutkan Satu Keinginannya Kepada Jack Brown

Dengan demikian, pelatih asal Belanda itu mengaku cukup khawatir para pemainnya kurang mendapat waktu recovery maksimal usai perjalanan away.

"Ditambah kami harus mulai bersiap untuk pertandingan berikutnya," katanya.

Di sisi lain, Robert menyebut klub peserta yang bermarkas di Yogyakarta jutru akan me memperoleh keuntungan.

"Untuk tim yang tinggal di Yogyakarta bisa mengurangi waktu perjalanan (karena di tengah-tengah), tapi bagi kami cenderung lebih banyak waktu yang ditempuh untuk perjalanan," tutupnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jesus Navas (@jnavas16) sebagai kapten Sevilla mendedikasikan kesuksesan ini buat dua mendiang pemain Los Nervionenses yang pernah menjadi rekan setimnya. "Bisa mengangkat piala ini sebagai kapten Sevilla berarti sangat besar," kata Jesus Navas sambil menangis seperti dikutip Bolasport.com dari BBC. "Untuk teman-teman yang tidak ada lagi di sini, untuk Antonio Puerta, untuk Jose Antonio Reyes, dan untuk ayah baptis saya yang telah meninggal dunia." Antonio Puerta membela Sevilla pada 2004-2007. Seperti Navas, dia menjadi bagian dari skuat Los Nervionenses yang menjuarai Piala UEFA 2006 dan 2007. Puerta meninggal dunia pada 28 Agustus 2007 setelah tiga hari sebelumnya mengalami serangan jantung saat tampil di laga pertama Liga Spanyol 2007-2008. Sementara itu, Jose Antonio Reyes memperkuat Sevilla pada dua periode, yaitu 1999-2004 dan 2011-2016. Sampai saat ini Reyes juga tercatat sebagai pemain dengan koleksi gelar juara Liga Europa terbanyak sepanjang sejarah. Reyes menjadi juara bersama Sevilla pada 2014, 2015, dan 2016 serta Atletico Madrid pada 2010 dan 2012. #jesusnavas #sevilla #antoniopuerta #joseantonioreyes #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P