Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menanti final Liga Champions 2019-2020 antara PSG kontra Bayern Muenchen, Senin (24/8/2020) dini hari WIB, memori bisa kembali ke kisah AC Milan musim 1992-1993.
AC Milan yang saat itu dinakhodai Fabio Capello sedang memburu gelar kelima di ajang yang masih bertajuk Piala Champions.
Franco Baresi dkk jelas lebih difavoritkan untuk menjadi juara pada laga final menghadapi Marseille.
Selain lebih berpengalaman dengan empat gelar juara yang diraih sebelumnya, AC Milan meluncur ke laga puncak dengan meraih 10 kemenangan beruntun alias sempurna!
AC Milan mengalahkan Olympia Ljubljana dan Slovan Brastilava di fase gugur pendahuluan serta menumbangkan IFK Goteborg, FC Porto, dan PSV Eindhoven di fase grup baik dalam laga kandang maupun tandang.
Baca Juga: VIDEO - Memori PSG vs Bayern Muenchen 3 Tahun Silam, Panggung Gol dan Assist Neymar
Oleh karenanya, tak banyak yang menjagokan Marseille untuk bisa menggondol Si Kuping Besar pada musim itu.
Padahal, jagoan Prancis kala itu juga lolos ke final tanpa pernah mengalami kekalahan.
Musim ini, penghuni stadion laga final Piala Champions musim 1992-1993, yakni Bayern Muenchen, sudah berada di final Liga Champions musim 2019-2020.
Bayern Muenchen berpeluang menjadi tim pertama sepanjang sejarah Liga Champions yang mampu menjadi juara dengan mengukir rekor seratus persen kemenangan.
Serupa dengan AC Milan pada musim 1992-1993, Robert Lewandowski dkk mampu mengalahkan semua lawannya dalam 10 laga beruntun untuk menembus babak final.
Sebelumnya, Bayern Muenchen berhasil meraih enam kemenangan saat bertemu Red Star Belgrade, Tottenham Hotspur, dan Olympiakos di babak penyisihan grup.
Sementara empat kemenangan di fase gugur diraih atas Chelsea, Barcelona dan terakhir saat menyingkirkan Olympique Lyon di babak semifinal.
Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Paris di Ambang Gelar Ke-5 dalam Semusim
Di babak final Liga Champions musim ini, Bayern Muenchen akan bertemu dengan wakil Ligue 1, Paris Saint-Germain.
Musim ini, Die Roten telah menyapu bersih dua gelar domestik, yakni Bundesliga dan DFB Pokal.
Oleh karenanya, mengalahkan Paris Saint-Germain di babak final nanti tak hanya menjadi gelar keenam di ajang Liga Champions, tetapi juga akan membawa Bayern Munich meraih treble musim ini.
Untuk mencapai misi tersebut tentu tidak mudah.
Paris Saint-Germain yang diarsiteki seorang Jerman bernama Thomas Tuchel, juga punya modal baik untuk bisa mengalahkan Bayern Muenchen di Estadio da Luz saat final dipentaskan nanti.
Neymar dkk juga punya keinginan besar meraih quintuple musim ini.
Sebelumnya, PSG yang diputuskan menjadi juara saat Ligue 1 musim ini tak dilanjutkan, juga berhasil mengalahkan Saint-Etienne dan Olympique Lyon di final Piala Liga Prancis dan Piala Prancis serta Rennes di Piala Super Prancis.
Walaupun banyak pengamat menjagokan Bayern Muenchen untuk keluar sebagai kampiun Liga Champions musim ini, tetapi bayang-bayang final Piala Champions musim 1992-1993 bisa saja menjadi nyata di Estadio Da Luz.
Baca Juga: PSG vs Bayern Muenchen - Thomas Mueller Ingin Ulang Kejayaan 7 Tahun Lalu
Jika tidak berhati-hati, maka serupa dengan AC Milan pada final Piala Champions 1993, asa menjaga kesempurnaan yang diusung Bayern Muenchen musim ini pun bisa kandas di tangan PSG.
Dalam laga final Piala Champions 1993, sebuah gol dari Basile Boli sukses membuat Marseille mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 pada final yang digelar di Stadion Olimpiade Muenchen (26/5/1993).
Hingga jelang laga final Liga Champions musim ini, final Piala Champions 1993 menjadi satu-satunya momen di mana tim asal Prancis keluar menjadi Raja Eropa.
Jadi, akankah Bayern Munich terhindar dari tragedi AC Milan musim 1992-1993 saat justru tumbang di laga pamungkas setelah sebelumnya selalu menang?
Mungkinkah final Liga Champions ini menjadi fotokopi musim 1992-1993 dengan menjadikan Les Parisiens sebagai juara baru Benua Biru usai laga final di Lisbon tuntas digelar?
Seringkali semesta memiliki caranya untuk mengunggah kembali sejarah.