Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Legenda Manchester United Kenang Pengkhianatan Ed Woodward

By Rebiyyah Salasah - Selasa, 25 Agustus 2020 | 15:30 WIB
Eks pemain Manchester United, Patrice Evra (kiri), bersama Ed Woodward. (TWITTER.COM/FOXFOOTBALL)

BOLASPORT.COM - Legenda Manchester United, Patrice Evra, mengenang 'pengkhianatan' Ed Woodward ketika dirinya memutuskan untuk hengkang ke Juventus

Patrice Evra menjalani karier yang mengesankan bersama Manchester United sejak didatangkan dari AS Monaco pada 2006. 

Selama bertahun-tahun di bawah Sir Alex Ferguson selaku pelatih Manchester United saat itu, Patrice Evra selalu jadi pilihan utama untuk mengisi pos bek kiri. 

Kontribusi Evra untuk Man United pun tak dapat diragukan lagi selama karier 8 tahunnya di Old Trafford. 

Evra telah mempersembahkan 5 gelar Liga Inggris, 3 trofi Piala Liga Inggris, dan satu gelar Liga Champions untuk Man United. 

Baca Juga: Dicap Gagal di Man United tapi Dipuji Pemain Legendaris, Louis van Gaal Merasa Tersentuh

Namun, karena kontraknya tampak akan segera berakhir dan tak ada tawaran perpanjangan dari pihak Man United, mantan bek berpaspor Prancis ini memilih untuk hengkang ke Juventus pada 2014. 

Ketika kesepakatan dengan Si Nyonya Tua sudah tercapai, Ed Woodward selaku CEO klub justru menawarkan perpanjangan kontrak selama satu tahun. 

Hal tersebut membuat Evra merasa dikhianati Ed Woodward lantaran pihak Man United sudah telat mengajukan penawaran tersebut. 

"Saya merasa dikhianati oleh Ed," kata Evra seperti dikutip BolaSport.com dari The Guardian. 

Baca Juga: Ferguson Gagalkan Reuni Jagoan Man United dan Ronaldo di Real Madrid

"Saya menelepon Juventus untuk memberi tahu mereka bahwa saya akan datang. Ed kemudian berkata: 'Kami menawarkan Anda kontrak dua tahun, lebih banyak uang, kapten, testimonial.' Tapi, itu terlambat," tuturnya menambahkan. 

Setahun kemudian, pada Juni 2015, Evra bermain untuk Juventus di final Liga Champions.

Saking cintanya Evra kepada Man United, dia hanya memikirkan klub Inggris itu ketimbang Juventus yang akan berlaga di partai puncak. 

"Mantan istri saya berkata: 'Lihat! Manchester United hampir bermain di kasta kedua dan kamu berada di final ini'," ucap Evra. 

Baca Juga: Dari Neymar hingga Lewandowski, Louis van Gaal Hampir Boyong 10 Pemain Bintang ke Man United

"Saya suka Juventus, tetapi saya berkata: 'Meskipun mereka turun kasta, aku lebih suka berada di Man United. Tidak ada yang bisa menggantikan cintaku pada mereka," ujar mantan pemain yang mencatatkan 379 penampilan bersama Man United ini. 

Bersama Juventus, Evra juga tampil gemilang dengan menorehkan 82 penampilan. 

Bek yang mengakhiri karier pada tahun 2019 ini sukses mempersembahkan 3 gelar Liga Italia untuk Juventus

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kerusuhan terjadi di Paris, Perancis, seusai PSG dikalahkan Bayern Muenchen pada laga final Liga Champions, Minggu (23/8/2020) atau Senin (24/8/2020) dini hari WIB. Para fans PSG memicu kerusuhan di Ibu Kota Perancis lantaran kecewa tim kesayangan mereka gagal meraih trofi juara Liga Champions musim ini. Dengan kekalahan ini, PSG harus mengubur mimpi mereka untuk merengkuh trofi pertama di Liga Champions. Diberitakan washingtonpost.com pada Senin pagi WIB, puluhan fans PSG dilaporkan telah terlibat bentrok dengan polisi anti huru-hara Perancis di Champs-Elysees, sebuah wilayah terkenal di Paris, seusai tim kesayangan mereka kalah. #PSG #ligachampions #bolasportcom #bolastylo #bolanas #juaradotnet #superballid #sportfeat #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P