Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lionel Messi mengaktifkan klausul nomor 24 dalam kontraknya agar dapat meninggalkan Barcelona di bursa transfer musim panas ini.
Hasrat Lionel Messi tinggalkan Barcelona tertuang dalam dokumen kiriman via faks kepada presiden klub, Josep Bartomeu.
Beredar luas foto yang diduga merupakan isi dokumen tersebut di medsos, Selasa (25/8/2020), yang berisi permintaan Messi pergi.
Dalam paragraf pembukanya tertuang kalimat "Saya Lionel Andres Messi Cuccittini, memohon agar kontrak kerja yang saat ini saya miliki di klub untuk dihentikan, berdasarkan klausul nomor 24 yang memungkinkan saya untuk memiliki kewenangan tersebut."
Sorotan mengarah kepada "klausul nomor 24" yang memiliki peran krusial sebagai jalan utama Messi keluar dari Barca.
Klausul apa yang dimaksud?
Baca Juga: Begini Bocoran Isi Faks Pengunduran Diri Lionel Messi dari Barcelona
Baca Juga: Fan Barcelona: Lionel Messi STAY, Josep Bartomeu OUT
Sesuai namanya, secara harfiah "klausul" berarti ketentuan tersendiri dari suatu perjanjian.
Ketentuan ini merupakan salah satu poin yang tertuang dalam perjanjian kontrak Messi saat menyetujui pembaruan kerja sama dengan Barcelona pada November 2017.
Kala itu sang superstar Argentina masih berusia 30 tahun.
Dalam poin tersebut dinyatakan bahwa Messi menyetujui ikatan kerja dengan Barcelona sampai 2021 dengan dilabeli klausul pelepasan senilai 700 juta euro.
Artinya, jika sang pemain pindah sebelum kontraknya usai, klub tujuannya harus membayar biaya transfer seperti tertera 700 juta euro atau setara 12 triliun rupiah.
Sebelum meneken kontrak anyar itu, nilai release clause Messi adalah 300 juta euro.
Baca Juga: 5 Hal Ini Bikin Lionel Messi Muak di Barcelona
Baca Juga: Tanpa Lionel Messi, Barcelona Terakhir Kali Jadi Klub Jagoan 20 Tahun Lalu
Revisi harga selangit dicantumkan Barcelona karena menganggap klausul rilis tak valid lagi setelah mereka kehilangan Neymar Jr yang ditebus Paris Saint-Germain 222 juta euro.
Rekor dunia itu terpecahkan pada bursa transfer musim panas 2017 dan beberapa bulan kemudian, Barca buru-buru mengamankan Messi.
Namun, Messi memiliki privilese untuk mengakhiri kontrak unilateral atau secara sepihak.
Dia bisa pindah klub secara gratis, tak perlu menunggu hingga 2021.
Syarat menihilkan klausul itu bisa aktif jika Messi sudah berusia 32 tahun dan dia sendiri yang berkeinginan pergi dengan melaporkannya kepada pihak klub pada akhir musim.
Nah, dua syarat itulah yang dijadikan Messi senjata untuk mendobrak pintu keluar Camp Nou melalui surat resmi kemarin.
Dia kini sudah berusia 33 tahun, sedangkan Barcelona sedang dalam masa krisis prestasi dan menjalani transisi kepelatihan ke era Ronald Koeman.
Akan tetapi, namanya klausul pasti ada batas-batas yang mengaturnya.
Batasan inilah yang menimbulkan kontroversi karena terjadi penafsiran berbeda antara pihak Messi dengan Barcelona.
Kubu Messi mengajukan permintaan hengkang sesuai syaratnya, dilakukan pada akhir musim ini.
Karena keadaan luar biasa akibat pandemi COVID-19, FIFA pun menggeser periode akhir musim 2019-2020 ke Agustus 2020.
Waktu dalam periode darurat ini yang menjadi pegangan kubu La Pulga.
Namun, pihak Barcelona tetap mengacu kepada kontrak awal bahwa Messi hanya berhak mengajukan permohonan transfer pada akhir musim di bulan Juni setiap normalnya.
Bahkan, seperti dikutip BolaSport.com dari Mundodeportivo, permohonan sudah harus diajukan Messi sejak akhir Mei agar memberi klub waktu menentukan strategi di bursa transfer.
Baca Juga: Ingin Hengkang dari Barcelona? Tak Semudah Itu, Lionel Messi!
Akibatnya, Barca menganggap permintaan Messi saat ini kedaluwarsa karena Agustus 2020 sudah dianggap masuk periode musim baru.
Walhasil, kepergian Messi sekarang tak bisa gratis dan klub barunya harus membayar sesuai nilai klausul pelepasan 700 juta euro.
"Messi tak bisa pergi sekarang. Dia akan pergi pada 2021. Saya sudah lihat kontraknya dan itu sangat jelas. Klausulnya berakhir pada Juni dan tak ada jalan mundur," ucap Joan Gaspart, eks Presiden Barcelona.
Kubu Barca bahkan dilaporkan bakal membawa kasus beda persepsi kontrak ini ke ranah hukum.
Jalan tengahnya adalah Barcelona mungkin legawa membiarkan legendanya pergi, asalkan menerima kompensasi
Kalaupun 700 juta euro tak bisa didapat, angka setara harga jual Neymar (222 juta euro) dianggap bisa meluluhkan Josep Bartomeu cs.