Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tinju adalah olahraga yang unik, di mana para petarung terpaku pada satu lawan selama berbulan-bulan tanpa melihat lawan mereka selama itu.
Ketika mereka akhirnya bertemu, biasanya untuk konferensi pers atau penimbangan ada kata-kata pahit bertukar karena para petinju mencoba mendapatkan keunggulan psikologis menjelang pertarungan mereka.
Petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr dan Conor McGregor pernah bertemu sebelum pertarungan mereka pada 2017.
Baca Juga: Roy Jones Jr Kesal Waktu Pertarungannya dengan Mike Tyson Berubah, tetapi...
Saat dua ikon olahraga masing-masing menunggu penerbangan setelah konferensi pers hari itu, Mayweather berusaha membuat marah McGregor dengan berulang kali bertanya "Ada apa bung?"
Dikenal karena temperamennya yang berapi-api, banyak yang mungkin mengira McGregor akan membalas.
Tetap, dia malah memilih untuk hanya mengakui Mayweather sebelum berjalan menuju pesawat pribadinya.
McGregor menjelaskan bahwa dia memilih untuk mengabaikan lelucon Mayweather karena dia tidak ingin menimbulkan keributan ketika petinju legendaris itu dikelilingi oleh keluarganya.
"Kamu tahu apa? Saya bukan tipe orang kurang ajar yang tidak menghormati pria seperti itu. Dia tengah duduk di sana bersama keluarganya," kata McGregor dilansir BolaSport.com dari Givemesport.
"Kau tahu, dia duduk bersama putrinya," ucap McGregor.
Baca Juga: Tak Ada Marc Marquez di Paddock Bukan Alasan bagi Alex Marquez
Tiga tahun setelah pertemuan itu, terjadi pertarungan antara Mayweather dan McGregor berlangsung di bawah lampu Las Vegas yang terang.
Mantan pemegang dua gelar kelas UFC itu memulai dengan baik, tetapi Mayweather menyesuaikan diri dengan pertarungan dan mulai memisahkan McGregor saat ronde berlanjut, akhirnya memaksa pertarungan dihentikan di ronde ke-10.
Pasangan ini telah berusaha melakukan pertandingan ulang di tahun-tahun sebelumnya, tetapi itu belum terwujud.
Baca Juga: BWF Lakukan Pengukuran Covid-19 Lewat Warna Jelang Kembali Gelar Turnamen Internasional