Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Teori Konspirasi Donald Trump soal Kemenangan Floyd Mayweather Jr

By Delia Mustikasari - Senin, 31 Agustus 2020 | 15:20 WIB
Eks petinju, Floyd Mayweather Jr. (instagram.com/floydmayweather)

BOLASPORT.COM - Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa kemenangan Floyd Mayweather Jr atas Marcos Maidana (Argentina) adalah hasil dari perbaikan dan mencap keputusan hakim sebagai aib.

Legenda tinju Floyd Mayweather Jr (AS) melawan Maidana untuk pertama kalinya pada 3 Mei 2014 di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas.

Floyd Mayweather Jr menang lewat keputusan mayoritas saat para juri memberikan skor 114-114, 117-111, dan 116-112.

Baca Juga: Momen Mike Tyson 'Menghancurkan' Reporter Selama Wawancara Berlangsung

Tetapi, Mayweather tidak memiliki waktu yang mudah dalam pertarungan itu karena Maidana mengejutkan banyak penggemar tinju dengan tampil secara agresif.

Cuitan Trump dari waktu pertarungan baru-baru ini muncul kembali karena dia terpana oleh fakta bahwa Mayweather mendapat kemenangan.

Pria Amerika berusia 74 tahun yang menjadi presiden AS pada 2016, berpendapat bahwa penyelidikan harus dilakukan terhadap keputusan tersebut.

"Floyd Mayweather dipukuli dengan buruk melalui 10 ronde oleh Marcos Maidana, tetapi penyiar mengatakan itu genap dua ronde. Keputusan Mayweather memalukan," tulis Trump dilansir BolaSport.com dari Sportbible.

"Tidak mungkin hakim berkata mungkin menang. Penyidikan masih bisa dilakukan," kata Trump lagi.

Mayweather yang pensiun dari tinju tanpa terkalahkan pada 2017 berada di bawah tekanan dari pendekatan agresif Maidana dan bahkan mengalami cedera di ronde keempat.

Baca Juga: Mengenang Pertemuan Kebetulan Floyd Mayweather Jr dan Conor McGregor di Bandara pada 2017

Mantan superstar tinju itu menyebut Maidana sebagai juara sejati, pesaing sejati, dan petarung hebat.

"Dia kasar, pria yang tangguh. Semua orang biasa melihat saya mendominasi. Orang-orang berkata, 'Ada apa dengan Floyd?' Saya pikir malam ini kami memberi semua orang kegembiraan yang mereka inginkan," tutur Maywether.

"Jika dia merasa menang, dia tentu saja bisa mendapatkannya lagi pada September. Saya bisa membuat pertarungan jauh lebih mudah jika saya mau. Apakah hak-hak itu menyakitkan? Dia petarung yang kuat."

Dua petinju itu lalu melakukan pertarunga ulang pada September tahun yang sama dan Mayweather membungkam kritiknya dengan memastikan kemenangan mutlak atas Maidana.

Mayweather, yang mencatat rekor 50-0, belum pernah bertarung dalam tinju profesional sejak pertarungan crossover dengan mantan superstar UFC, Conor McGregor (Irlandia) pada 2017.

Baca Juga: Monster KO Ini Dipandang sebagai Suksesor Manny Pacquiao di Asia

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P