Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, mengatakan akan melakukan verifikasi terlebih dahulu kepada PSMS Medan dan klub-klub sebelum Liga 2 2020 mulai digelar.
Hal itu dilakukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk agar tidak ada masalah nantinya pada PSMS Medan dan klub-klub Liga 2 lainnya.
Seperti diketahui, saat ini ada PSMS Medan dan empat klub Liga 2 sedang tersendat masalah terkait National Dispute Resolution Chamber (NDRC) yang mereka terima.
Lima klub, yakni PSPS Riau, PSMS Medan, PSKC Cimahi, Kalteng Putra, dan Perserang masih memiliki tunggakan gaji dan dilarang melakukan aktivitas transfer pemain.
Baca Juga: Barito Putera Kumpulkan Pemain dan Gelar TC di Yogyakarta
Kelima klub tersebut masih memiliki masalah tunggakan gaji, oleh karena itu mereka disanksi.
Bahkan Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) sudah memberi peringatakan kepada kelima klub tersebut, dan mereka juga sudah menyampaikan hal itu kepada PT LIB.
APPI mengatakan agar NDRC tersebut benar-benar bisa diterapkan oleh klub atas larangan perekrutan pemain.
Namun, hal itu tak dijalankan, bahkan PSMS Medan terlihat sangat agresif melakukan perekrutan pemain baru jelang dimulainya Liga 2 yang bakal berlangsung 17 Oktober mendatang.
Menanggapi hal itu, Akhmad Hadian Lukita belum bisa berbicara banyak.
Hanya saja Hadian memastikan bahwa seluruh klub Liga 2, termasuk PSMS Medan nantinya bak diverifikasi terlebih dahulu untuk kelancaran kompetisi dan agar tak ada masalah.
"Setiap klub nantinya sebelum Liga mulai kami akan melakukan verifikasi terlebih dahulu, termasuk PSMS yang masih terus mendatangkan pemain baru," kata Akhmad Hadian Lukita kepada BolaSport.com.
Saat ditanya apa saja yang akan menjadi syarat verifikasi untuk klub Liga 2 agar bisa memulai kompetisi, Hadian mengatakan ada banyak syarat.
Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Mulai Latihan Normal Tiga Kali Dalam Sehari di Kroasia
"Banyak untuk itu. Dan semua itu ada di direktorat kompetisi. saya tidak memegang datanya," ucapnya.
Di sisi lain saat ditanya apa hukuman atau sanksi seperti apa yang akan diberikan oleh PT LIB selaku operator apabila klub Liga 2 tak bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Hadian belum bisa memberi jawaban pasti karena masih dalam tahap diskusi dan akan lebih jelasnya seperti apa yang dijelaskan oleh tim bagian kompetisi.
"Saya tanyakan terlebih dahulu ke bagian kompetisi itu nanti seperti apa sanksinya. Akan saya kabari kembali, karena saat ini saya baru sampai di Surabaya untuk langsung ketemu Kapolda Jatim meminta izin lanjutan kompetisi," tutur Hadian.
PT LIB saat ini memang tengah disibukkan untuk lanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 yang tinggal satu bulan lagi kompetisi akan dimulai.