Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Agar Tak Ada Kluster Covid-19 di Liga 1, Begini Langkah PSSI dan PT LIB

By Wila Wildayanti - Selasa, 8 September 2020 | 19:40 WIB
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memberikan keterangan kepada awak media selepas menjadi narasumber dalam forum diskusi FMB9 Kemenkominfo yang membahas Haornas 2020, di Auditorium Wisma Kemenpora RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Demi keamanan dan kelancaran lanjutan Liga 1 2020, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mempersiapkan kompetisi dengan maksimal.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang mengatakan bahwa PT LIB sebagai operator telah melakukan audensi kepada pihak-pihak bersangkutan untuk lanjutan Liga 1.

Menurut Mochamad Iriawan untuk kelancaran Liga 1 yang bakal bergulir di tengah pandemi Covid-19 ini, PT LIB dalam beberapa bulan ini melakukan persiapan dengan matang.

Dari melakukan pertemuan dengan kepala daerah, polisi daerah, hingga dalam waktu dekat akan menggelar medical workshop yang akan diikuti oleh dokter daerah.

Baca Juga: Pecinta Sepak Bola Indonesia Bisa Saksikan Tiga Liga Top Dunia dengan Kualitas Terbaik

Hal itu dilakukan oleh PT LIB sebagai operator agar bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 dengan dilanjutkannya Liga 1 yang akan berlangsung tanpa adanya penonton.

"PT LIB sebagai operator sudah menyiapkan semua. Kemarin juga sudah melakukan audiensi kepada pemda, kapolda dari Jawa Timur hingga Jawa Tengah, dan terakhir ke Polda Metro Jaya," kata Mochamad Iriawan kepada wartawan di kantor Kemenpora, Selasa (8/9/2020).

Mochamad Iriawan menegaskan pada dasarnya pertemuan atau audiensi yang dilakukan oleh PT LIB itu tetap berfokus pada protokol kesehatan.

"Jadi kesehatan masih menjadi hal yang utama. Oleh karena itu yang berkaitan dengan langkah-langkah penerapan protokol kesehatan harus dijalankan di kompetisi. Ini bukan dokter PSSI saja, dokter pemerintah juga akan terlibat, ketua satgas juga telah merekomendasikan tapi dengan protokol kesehatan nomor satu," ucapnya.