Sang Juara Bertahan Tahu Betul Kelanjutan Liga 1 2020 Tidaklah Mudah

BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra percaya bahwa timnya perlu lakukan persiapan yang matang untuk sambut kelanjutan Liga 1 2020.

Dengan berlabel juara Liga 1 2019, musim ini sejatinya Bali United memulainya dengan hasil bagus.

Dari tiga laga yang telah dilakoni, Pasukan Serdadu Tridatu sukses meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang.

Dengan raihan 7 poin, kini Bali United menempati peringkat dua sementara Liga 1 2020 dan berselisih dua angka saja dari Persib yang berada di puncak klasemen.

Karena hal itu pula, peluang Bali United masih terbuka lebar untuk pertahankan gelarnya.

Baca Juga: Mantan Mesin Gol Bali United Gabung ke Tim Tersukses di Malta

Sempat dihentikan, perjuangan anak asuh Stefano Cugurra bisa kembali dilanjutkan Oktober mendatang.

Nantinya di pekan keempat, Bali United dihadapkan dengan lawan Tira Persikabo pada (4/10/2020).

Menanggapi ini, pelatih Bali United, Stefano Cugurra pun mengaku sudah tak sabar untuk segera menlanjutkan kompetisi.

Lelaki yang sering di sapa Teco ini juga berujar bahwa pasukannya juga merasakan hal yang serupa.

Pasalnya sejak awal Agustus lalu, para pemain Bali United telah bekerja keras dalam latihan sebagai bentuk persiapan jelang digulirkannya kembali Liga 1 2020.

"Semua pemain pasti tunggu jadwal Liga 1 ini, mereka sudah serius dalam latihan dan bekerja keras sebelum bergabung latihan dengan tim," kata Teco, dilansir BolaSport.com dari laman resmi Bali United.

"Saat dengan tim tentu persiapan harus lebih matang agar perjalanan kompetisi Liga 1 mampu membuahkan hasil maksimal," ujarnya.

Apa yang dilakukan Bali United ini memang sudah tepat.

Teco tahu betul bahwa nantinya kelanjutan Liga 1 2020 tidaklah mudah.

Terlebih dengan semakin singkatnya kompetisi membuat jadwal pertandingan semakin padat.

Baca Juga: Pemain Timnas U-19 Indonesia Petik Hikmah atas Kekalahan dari Bulgaria

Oleh sebab itu, Teco menegaskan bahwa persiapan harus dilakukan dengan matang jika menginginkan hasil yang baik.

"Tim tidak bisa hanya melihat satu atau dua pertandingan saja, tim mesti melihat semua pertandingan dan kekuatan lawan agar punya persiapan yang bagus," ucap Teco.

"Saya pikir tidak mudah dan harus punya persiapan matang untuk hasil yang baik," tuturnya.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020. Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun. Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Saat belia cita-citanya adalah menjadi guru seperti ayahnya. Ia sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta. Minatnya menulis tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah. Sugeng tindak, Bapak. #rip #jakoboetama #kompasgramedia #gridnetwork

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom) pada 9 Sep 2020 jam 12:45 PDT