Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Padatnya jadwal kompetisi lanjutan Liga 1 2020 memang menjadi tantangan baru bagi klub-klub kontestan, termasuk PSIS Semarang.
Seperti diketahui PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah merilis jadwal terbaru Liga 1 pada beberapa waktu lalu.
Sesuai kesepakatan, Liga 1 akan berjalan selama lima bulan mulai tanggal 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
Dengan demikian, PSIS Semarang bisa diagendakan bermain selama 6-7 kali dalam sebulan.
Jumlah tersebut meningkat meningkat 2 hingga 3 laga dari jadwal kompetisi tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Harapan Tinggi Luizinho Passos terhadap Empat Kiper Persib Bandung
Menanggapi hal itu, CEO PSIS, Yoyok Sukawi mengaku paham betul lantaran hal itu merupakan buah kesepakatan saat rapat virtual dengan PT LIB.
Yoyok menjelaskan bahwa pemadatan jadwal merupakan jalan efektif untuk memangkas biaya operasional tim.
Terlebih, mengingat situasi karena pandemi ini turut berdampak bagi finansial klub.
"Ada tiga kali bahkan empat kali. Ini sebenarnya sudah disampaikan jauh hari, mulai dari sejumlah pertemuan dengan LIB."
"Kompetisi extraordinary ini, jadwal dipadatkan supaya biaya lebih murah tapi efeknya ada pada jadwal yang padat," kata Yoyok dikutip BolaSport dari Tribun Jateng, Rabu (9/9/2020).
Pria yang menjadabat sebagai anggota Komisi X DPR RI ini membeberkan jika pihaknya telah mengantongi rencana guna meringankan padatnya jadwal Liga 1.
Salah satunya menyiapkan bibi-bibit muda pemain U-20 untuk diikutsertakan bersaing.
Para pemain U-20 nantinya merupakan alternatif jika sewaktu-waktu ada pemain yang terdaftar di tim senior mengalami cedera atau akumulasi kartu.
"Semua klub saya melihat sekarang sudah mulai beradaptasi. Seperti PSIS, mendaftarkan 15 pemain U-20 yang akan menjadi back up di Liga 1 2020 nantinya," kata Yoyok.
"Cara rotasinya seperti itu mereka pemain juga manusia, tidak bisa dipaksakan main, main, main. Tidak bisa dipaksakan."
Baca Juga: Akhir Pekan Nanti Para Pemain PSIS Semarang akan Lebih Lelah
Yoyok menambahkan demi kelancaran Liga 1 2020 tidak hanya bergantung pada PSSI dan PT LIB semata.
Semua pihak harus mendukung dengan mempersiapkan segalanya dengan baik.
Pemadatan jadwal merupakan cara paling tepat jika mempertimbangkan situasi saat ini.
"Kalau mau kompetisi jadwalnya longgar, ya kompetisi delapan bulan tapi klub tidak mau. Tidak ada uang," tutupnya.