Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Berlatih hingga Pingsan Justru Paling Benar Menurut Shin Tae-yong

By Bagas Reza Murti - Kamis, 10 September 2020 | 11:00 WIB
Shin Tae-yong bersama penerjemahnya, Jeje yang memberikan instruksi kepada pemain timnas U-19 Indonesia pasca-laga kontra Bulgaria, Sabtu (5/9/2020). (YOUTUBE.COM/PSSITV)

BOLASPORT.COM - Untuk terus meningkatkan fisik pemain timnas U-19 Indonesia, Shin Tae-yong justru menilai pemain yang mendorong batas kemampuannya bahkan hingga pingsan adalah metode yang benar.

Setelah tumbang dari Bulgaria 0-3 di laga perdana International U-19 Friendly Tournament 2020 di Kroasia, Shin Tae-yong melakukan evaluasi kepada anak asuhnya.

Masalah stamina pemain menjadi bahasan utama pelatih asal Korea Selatan itu.

Maklum, timnas U-19 Indonesia sejaitnya mampu menahan Bulgaria 0-0 hingga menit ke-77, sebelum akhirnya kehilangan konsentrasi dan kebobolan 3 gol dalam 6 menit.

Shin Tae-yong dibantu oleh Jeje, penerjemahnya mengevaluasi para pemain pasca-laga melawan Bulgaria.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Timnas U-19 Indonesia vs Arab Saudi

"Misalnya capek, stamina turun, paksa harus sampai nangis juga," kata Shin Tae-yong dikutip BolaSport.com dari channel Youtube PSSI TV.

"Kemarin ada rasa nafas sudah di sini (tenggorokan) seperti mau pingsan nggak," tanya Shin kepada pemain timnas U-19 Indonesia.

"Rasa itu yang harus tetap ada. Lebih penting kita naikkin nafas hingga kehabisan nafas seperti itu ketimbang kita latihan fisik seperti ini," imbuhnya.

Shin menuntun para pemainnya untuk terus mendorong batas kemampuan mereka.

Salah satu pemain yang sempat pingsan di sesi latihan, terungkap juga dalam video di channel Youtube PSSI itu adalah Saddam Emiruddin Gaffar.

Akan tetapi Shin justru menganggap Saddam melakukan instruksinya secara benar.

"Nafas udah sampai kehabisan, seperti Saddam waktu itu jogging terus pingsan."

"Bukan mengatur nafas untuk main 90 menit, tetapi main 10 menit saja tapi maksimal (dengan terus mendorong batas kemampuan tubuh," katanya.

Baca Juga: Di Balik Toerhan 101 Gol, Cristiano Ronaldo Dikabarkan Lamar Georgina Rodriguez Duluan

pssi.org
Para pemain timnas U-19 Indonesia menjalani latihan pemulihan pada Rabu (9/9/2020).

Menurut Shin, para pemain tidak memaksimalkan stamina mereka di laga kontra Bulgaria.

"Tentang kemarin habis latihan itu, kami bicara dengan pemain. Seharusnya fisik pemain tidak bisa bermain untuk 90 menit," kata Shin Tae-yong.

"Tapi kita bisa lihat mereka kemarin bermain 90 menit semua. Artinya mereka coba mengatur sendiri nafas mereka," tambahnya.

Shin Tae-yong ingin memaksimalkan fisik setiap pemainnya, maka seharusnya para pemain mengeluarkan tenaga tanpa berpikir bakal menjalani 90 menit.

"Seharusnya mereka kehabisan nafas saat bermain. Walaupun 10 menit, atau babak pertama saja mereka bermain, seharusnya mereka maksimalkan nafas mereka."

"Tetapi yang terjadi pemain mengatur nafas mereka sendiri untuk bisa bermain selama 90 menit."

"Jadi seharusnya pemain bisa bekerjasama dan memaksimalkan dirinya. Dan mengerti sampai menit ke berapa mereka bisa bermain."

"Baru setelah itu kita bisa atur tempo permainan kita. Dan pelatih bisa membuat taktik yang lebih baik berdasarkan kemampuan pemain."

Baca Juga: Reuni Lionel Messi dan Luis Suarez: Masih Ada Senyum di Barcelona

INSTAGRAM/@PSSI
Bek sayap timnas U-19 Indonesia, Bagas Kaffa, berhasil bikin gol yang buat kiper timnas U-19 Kroasia kaku

"Jadi pesan saya kemarin adalah jangan pernah mengatur nafas sendiri untuk dapat bermain 90 menit," tambahnya.

Pada laga kedua, timnas U-19 Indonesia juga harus kalah dengan skor 1-7 dari Kroasia.

Pasca dua laga tersebut, skuat Shin Tae-yong menjalani latihan pemulihan.

"Hari ini kami hanya satu kali latihan saja dengan menu recovery, terutama untuk pemain yang kemarin tampil melawan Kroasia," tutur Shin Tae-yong dilansir Bolasport.com dari laman resmi PSSI pada Rabu (9/9/2020).

"Untuk pemain yang tidak tampil atau menit bermainnya tidak lama kami memberikan materi latihan seperti biasa," tambahnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Pendiri Kompas Gramedia sekaligus Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama tutup usia pada Rabu, 9 September 2020. Almarhum meninggal dunia dengan tenang di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading pada pukul 13:05 WIB dalam usia 88 tahun. Jakob Oetama adalah jurnalis senior dan tokoh pers nasional. Ia lahir pada 27 September 1931 di Desa Jowahan, Borobudur, Jawa Tengah. Saat belia cita-citanya adalah menjadi guru seperti ayahnya. Ia sempat mengajar di SMP Mardi Yuwana Cipanas, Sekolah Guru Bagian B (SGB) Lenteng Agung Jagakarsa, dan SMP Van Lith Jakarta. Minatnya menulis tumbuh berkat belajar Ilmu Sejarah. Sugeng tindak, Bapak. #rip #jakoboetama #kompasgramedia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P