Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, memberikan pendapat soal Lionel Messi. Menurutnya, hanya ada satu klub yang mampu membeli La Pulga.
Beberapa waktu lalu, seluruh dunia sepak bola gempar usai Lionel Messi menyatakan ingin hengkang dari Barcelona.
Tak lama setelah kabar tersebut mencuat, beberapa klub top Eropa dikabarkan langsung menyiapkan diri untuk menampung Messi.
Salah satu klub yang disebut berada di barisan terdepan untuk mendapatkan Messi adalah Manchester City.
Baca Juga: Sejarah, Pesepak Bola Putri Jepang Pertama yang Main untuk Klub Pria
Namun, ternyata kepindahan Messi ke Manchester City batal terjadi usai pemain yang memiliki julukan La Pulga itu mengurungkan niatnya untuk pergi dari Barcelona.
Dengan demikian, Messi pun akan bertahan di Barcelona setidaknya sampai kontraknya berakhir pada 2021.
Baru-baru ini Jose Mourinho mengeluarkan pernyataan terkait klub yang sanggup membeli Messi andai sang pemain tetap pergi dari Barcelona.
Baca Juga: BREAKING NEWS, Sosok Pelatih Baru Persija Usai Sergio Farias Mundur
Menurut Mourinho, Tottenham Hotspur bukan klub yang masuk ke kategori mampu membeli Messi.
Satu-satunya klub yang mampu membeli Messi menurut Mourinho adalah klub yang tidak menghormati aturan Financial Fair Play.
"Apakah saya akan merekrut Messi untuk tim Top Eleven saya? Ya, tetapi untuk tim Top Eleven saja bukan untuk Tottenham," ujar Mourinho seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
Baca Juga: Ini Harapan Pemain Persib Bandung di Hari Ulang Tahunnya
"Kami di Tottenham sangat menghormati aturan Financial Fair Play."
"Dia hanya bisa pergi ke tim yang tidak menghormati Financial Fair Play, jadi ini bukan Tottenham, pastinya," tutur Mourinho menambahkan.
Seperti diketahui, bagi siapa pun yang ingin membeli Messi, mereka harus menyediakan uang sebesar 700 juta euro (sekitar Rp 12 triliun) untuk membayar klausul pelepasan.
Dengan mengeluarkan uang sebanyak itu, tentu siapa pun yang membeli Messi akan langsung dihadapi pada aturan Financial Fair Play dan bukan tak mungkin mereka bisa terjerat hukuman.