Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur teknik Arsenal, Eduardo Gaspar, memberikan alasannya mengapa memecat beberapa figur penting di klub.
Eduardo Gaspar membuat heboh setelah memecat beberapa orang penting yang berpengalaman dalam melakukan rekrutmen pemain di Arsenal.
Salah satu yang menjadi korban pemecatan Edu adalah Francis Cagigao yang merupakan mantan kepala pencari bakat.
Tercatat, Cagigao telah menjadi pemandu bakat The Gunners selama 24 tahun.
Berkat kerja kerasnya, Arsenal berhasil mendatangkan pemain-pemain hebat ke Emirates Stadium, seperti Cesc Fabregas, Hector Bellerin, Santi Cazorla, Nacho Monreal dan Gabriel Martinelli.
Baca Juga: Transfer Arturo Vidal Mangkrak, Inter Milan Cuma Mau Gratis, Barcelona Minta Sedikit
Pria berusia 51 tahun itu juga mengaku nyaris mendatangkan megabintang Barcelona, Lionel Messi, ke Arsenal ketika dia masih berada di akademi La Masia.
"Arsene Wenger (mantan pelatih Arsenal) telah mengatakan bahwa pada satu tahap kami hampir mengontrak Leo Messi dan meskipun saya tidak akan mengatakan kami dekat, kami ada di sana atau di sekitarnya," kata Cagigao, seperti dilansir BolaSport.com dari Tribal Football, Jumat (11/9/2020).
Selain Cagigao, Brian McDermott, Peter Clark dan Ty Gooden yang merupakan pemandu bakat senior Arsenal juga tak luput dari pemecatan.
Edu akhirnya buka suara untuk menjelaskan alasannya mendepak orang-orang penting di bagian perekrutan pemain.
Pria asal Brasil itu mengatakan ingin bekerja dengan sedikit orang dan memiliki tim khusus dalam hal perekrutan di dalam internal Arsenal.
Dia percaya cara ini lebih efektif untuk mendapatkan pemain-pemain yang mereka buru ketimbang berafiliasi dengan pihak-pihak eksternal.
Baca Juga: James Rodriguez Siap Antarkan Everton Akhiri Puasa Gelar 25 Tahun
"Semuanya sudah jelas," kata Edu, seperti dilansir BolaSport.com dari Goal International.
"Saya ingin bekerja dengan lebih sedikit orang."
"Saya ingin bekerja lebih banyak dengan StatDNA, yang kami miliki secara internal di sini di klub dan sangat penting. Orang yang ingin saya ajak kerja sama, saya ingin mereka sangat dekat dengan saya. Saya ingin membuat sekelompok orang yang bekerja bersama.
"Saya tidak ingin individu bekerja di satu area atau untuk satu negara. Saya ingin kelompok bekerja bersama. Lebih sedikit orang dengan lebih banyak tanggung jawab," tuturnya.