Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Indonesia Batalkan Permohonan Jadi Tuan Rumah Turnamen Seri Asia

By Delia Mustikasari - Minggu, 13 September 2020 | 11:10 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Indonesia juga membatalkan pengajuan diri sebagai tuan rumah turnamen seri Asia setelah memutuskan mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020.

Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF) awalnya mempertimbangkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah tiga turnamen bergengsi yaitu Asia Open I dan Asia Open II yang keduanya masuk kategori BWF World Tour Super 1000, serta BWF World Tour Finals 2020.

Akan tetapi, wabah Covid-19 yang masih belum mereda di Indonesia, khususnya DKI Jakarta yang akan menjadi tempat penyelenggaraan ketiga turnamen ini, membuat Indonesia mundur sebagai tuan rumah demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Baca Juga: Valentino Rossi Mengaku Pembalap 'Zadul' yang Butuh Komunikasi Radio

Masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ketat yang akan dimulai pada Senin, 14 September 2020.

"Selain karena kondisi Covid-19 di Indonesia, banyak calon negara peserta yang menolak untuk datang ke Indonesia, banyak juga negara yang sudah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.

"Melihat reaksi dari calon negara peserta, BWF kelihatannya akan menarik penawarannya dari Indonesia sebagai tuan rumah turnamen seri Asia. Karena itu, kami mengambil sikap untuk segera membatalkan rencana jadi tuan rumah," ucap Budiharto.

PBSI juga telah menulis surat resmi kepada Menpora Zainudin Amali mengenai hal ini, sekaligus membatalkan reservasi gedung yang dipesan untuk penyelenggaraan turnamen.

Sebelumnya BWF merilis enam turnamen di akhir 2020 yaitu Piala Thomas & Uber 2020 (3-11 Oktober), serta turnamen seri Eropa yang terdiri dari Denmark Open I 2020 (13-18 Oktober) dan Denmark Open II (20-25 Oktober).

"Seandainya Piala Thomas dan Uber 2020 batal diselenggarakan karena banyak negara yang mundur, termasuk sepertinya tim-tim unggulan juga akan mundur," ucap Budiharto dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.