Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, menegaskan bahwa dia tidak merasa ada yang berubah darinya setelah 20 tahun bergelut di dunia kepelatihan.
Jose Mourinho mengawali karier kepelatihannya dengan mengarsiteki tim Liga Portugal, Benfica, pada tahun 2000.
Tak lama setelah itu, atau tepatnya empat tahun berikutnya, Jose Mourinho berhasil mengecap kesuksesan pertamanya di tingkat Eropa dengan membawa FC Porto menjuarai Liga Champions musim 2003-2004.
Sejak saat itu, Jose Mourinho langsung mengembara ke berbagai penjuru Eropa dan semua diawali dengan melatih klub Liga Inggris, Chelsea.
Baca Juga: Diminati Oleh Arema FC, Renan Silva Akhirnya Berikan Jawaban
Keberhasilan pun melingkupi Mourinho saat melatih Chelsea.
Dia meraih berbagai gelar prestisius bersama The Blues, termasuk dua trofi Liga Inggris di periode pertamanya dan satu tambahan pada periode kedua.
Hal serupa masih berhasil dipetik Mourinho saat menukangi tim lainnya seperti Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United.
Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir, performa Mourinho mulai menurun dan hal itu pun membuatnya dipecat oleh Manchester United pada Oktober 2018.
Baca Juga: James Rodriguez Siap Jalani Debutnya di Laga Tottenham vs Everton
Saat ini Mourinho melatih Tottenham Hotspur. Meski belum berhasil mempersembahkan gelar untuk The Lilywhites, ia telah mampu mengangkat performa tim dari yang tadinya berjuang di papan bawah sampai finis di zona Eropa klasemen Liga Inggris.
Kini Mourinho akan menjalani musim ke-20-nya sebagai pelatih sepak bola dan ia mengaku meski sudah sekian lama, tidak ada yang berubah sedikit pun dari dirinya.
Mourinho mengaku masih memiliki hasrat yang sama seperti ketika pertama kali menjabat sebagai pelatih klub sepak bola pada tahun 2000.
Baca Juga: Pemain Persik Positif Covid-19, Bhayangkara FC Buka Suara
"Saya masih sama soal DNA, prinsip saya, saya orang yang sama," tutur Mourinho seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.
"Namun, tentu saja saya mengikuti evolusi besar dalam hal kepelatihan, dalam hal mengelola pemain dan tim sepak bola, dan evolusi tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan permainan."
"Tetapi, saya tetap pria yang sama. Tentu saja, warna rambut saya sudah berbeda dan ada beberapa kerutan! Tetapi, saya pria yang sama dengan prinsip yang sama, semangat yang sama, tidak ada yang berubah sama sekali."
Baca Juga: Hasil Moto2 San Marino 2020 - Adik Valentino Rossi Menang Lagi, Pembalap Indonesia Crash
"Saya suka segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Satu-satunya hal yang tidak saya nikmati adalah kekalahan, saya benci kekalahan."
"Namun, saya paham betul bahwa hal itu adalah bagian dari pekerjaan. Tetapi, segala sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan adalah sesuatu yang saya sukai. Itulah mengapa saya tidak melihat diri saya melakukan hal lain dalam hidup."
"Dalam sepak bola saya suka segalanya. Jika Anda bertanya kepada saya tentang segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan, tidak ada yang tidak saya nikmati. Masalah dan kesulitan adalah hal yang saya nikmati tentang pekerjaan itu. Jadi, tantangannya adalah bagaimana agar bisa senang, senang, dan senang!"
Baca Juga: Karena Sergio Aguero, Manchester City Harus Rekrut Striker Baru
"Menjadi pelatih sepak bola adalah pekerjaan yang sangat kompleks. Jika orang berpikir hanya untuk memilih 11 pemain, hal itu tidak benar."
"Jika orang menganggap pelatih hanya menganalisis secara taktis dan mempersiapkan tim secara taktis, tidak, bukan begitu. Jika orang berpikir pelatih hanya untuk mengelola manusia, menjadi pemimpin kelompok, hal itu tidak benar."
"Jika orang berpikir itu untuk mencoba memberikan masukan di klub dalam semua hal yang berkaitan dengan tim profesional, ternyata tidak. Semuanya dilakukan bersama-sama!"
"Semua hal itu menjadikan pekerjaan ini sangat, sangat kompleks, tetapi ini adalah pekerjaan saya dan saya menyukai itu," kata Mourinho menambahkan.